24. I loved you. I fuckin do!

1.8K 245 13
                                    

//mature content! //

••••

Yoshi dan Karina dalam perjalanan pulang. Sebelumnya mereka makan malam di salah satu kedai seafood pinggir jalan. Karina bilang, Bibo lagi mau kerang saus padang. Yoshi nurut aja.

Sesampainya di Apartemen,Yoshi langsung mandi. Karena tadi kan dia belum sempat mandi,malah langsung jalan buat cari makan.

Sementara kini Karina sudah duduk di hadapan meja riasnya. Mau skincare routine dulu untuk malam hari.

"Ayin tolong keringin rambut aku dong. " Yoshi keluar dengan rambut basahnya.

"Duh kamu suka banget sih keramas malem-malem. Gak bagus tau buat kesehatan." oceh Karina. Tapi tetap bantu Yoshi buat keringin rambutnya.

Kini Yoshi duduk di hadapan meja rias Karina. Matanya asyik menatapi pantulan Karina dari cermin di depannya. Perempuan itu begitu serius mengeringkan rambut Yoshi.

"Aku udah bilang Ayah soal kamu hamil. "
Melihat gerakan tangan Karina terhenti,Yoshi menggenggam tangan istrinya.

"Ayah seneng dengernya. Mungkin nanti Ibu juga bakal lebih bawel dan chat kamu terus. Siap- siap ya. "

"Syukurlah ya walaupun—" Ucapan Karina terpotong oleh interupsi Yoshi.

"Ssttt. Jangan bahas bahas itu lagi di depan Bibo." kata Yoshi. Yoshi tau betul pasti Karina mau bahas tentang anak itu bukan anak Yoshi. Tetapi lelaki itu sudah sedikit lelah dengan topik ini. Dia gak mau karina terus ungkit ungkit hal itu.

"Segini cukup gak rambutnya? " ujar Karina.

"Cukup kok. Makasih ya Ayinnku"

"Lebay. Misi dulu aku lagi skincarean. "

Yoshi minggir. Tetapi yang dilakukan lekaki itu sekarang adalah nontonin Karina skincare-an dari tepi kasur.

"Apa liat-liat? "

Yoshi ketawa. "Ga boleh emang? "

"Mau coba gak? sini aku pakein. "

Bukannya menjawab,Karina justru menyuruh Yoshi merebahkan diri di kasur selagi Karina memberikan skincare pada wajah Yoshi.

"Kulit kamu halus sih walaupun cuma pake sabun cuci muka. " komentar Karina.

"Tapi akhir akhir ini bibirku suka kering tau yin" ujar Yoshi.

Karina mengecek perkataan Yoshi dengan mengusap pelan bibir lelaki itu.

"Iya, sih dikit. Pakai ini nih"

Karina mengoleskan lipbalm cherry itu ke bibir Yoshi. Yang laki udah sibuk tahan napas karena jarak mereka hampir tidak bercela.

Lagi serius makein lipbalm tiba tiba Yoshi menahan tangan Karina untuk berhenti sejenak.

"Rin, do you love me? "

Sorot mata gelap dan nada berat Yoshi membuat Karina membatu. Bukan karena pertanyaan mendadak lelaki itu melainkan Karina tahu apa yang sedang lelaki itu tahan mati matian.

Wanita itu bergerak perlahan untuk duduk tegak dan membuat jarak dengan Yoshi. Tapi Yoshi dengan sigap menarik Karina untuk tetap kembali mendekat.

"Rin.. I can't hold this anymore. Just tell me,cause I would never touch someone without the same feelings"

Karina tahu Yoshi sudah ada di puncaknya malam ini. Seperti yang ia bilang sebelumnya. Yoshi ga akan sembarangan melakukannya tanpa ada ikatan perasaan.

Five O' FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang