26. The Real One

1.8K 265 62
                                    


Hari yang mendebarkan itu tiba. Hari sidang Karina. Di depan pintu cokelat besar itu ada Yoshi, Giselle, Ningning dan Winter yang menunggu Karina keluar.

Tanpa khawatir karena mereka sudah tahu perempuan itu pasti akan memberikan yang terbaik.

Sejauh ini,Giselle,Karina,dan Ningning sedikit sedih mereka gabisa sidang barengan karena skripsi mereka yang belum di acc. Lagipula karina super ngebut kan untuk kehamilan agar gak bikin kampus makin gempar ketika perut perempuan itu membesar nantinya.

Pintu cokelat itu terbuka, Karina senyum lebar. Ketiga sahabatnya berlari memeluknya.

"Gue Cumlaude" ujarnya.

"LO EMANG PALING KERENN" teriak Ningning.

"Gue gak akan kaget sih dengernya. " ujar Giselle.

"Apaandah udah cumlaude aja sebeelll" Rengek Winter.

"Kerjain skripsi makanya. Nempelin sungchan mulu lo gue liat -liat. " omel Karina.

"ekhem" Yoshi berdehem pura pura batuk.

Giselle,Ningning dan Winter yang seolah paham berangsur mundur,memberi jarak untuk mereka berdua.

Karina senyum lebar dan berlari ke pelukan Yoshi. Yoshi kaget dikit soalnya ini di area kampus dan mereka hampir gak pernah skinship begini di depan banyak orang.

"I'm proud of you Karina. " bisik Yoshi tepat di telinga Karina.

Di momen bahagia ini Karina nangis terharu. Di tambah ketika Yoshi memberi kecupan singkat di kening perempuan itu,lalu menyodorkan sebuket bunga padanya.

"She's falling for him. " bisik Giselle.

"She did, truly deeply" ujar Winter.

"Finally, she's fell for the right man. " sahut Ningning.

Nggak ada yang mereka doakan lebih dari kebahagiaan Karina. Di koridor siang itu, Giselle, Ningning, dan Winter mendoakan kebahagiaan sahabatnya bukan hanya untuk sekejap saja.

Mereka lega lelaki itu adalah Yoshi.Terlepas dari semuanya, Karina adalah perempuan baik. She deserved the best. Mereka lega akhirnya karina bisa keluar dari lingkaran setan yang ia dan jeno buat dulu.

"Bapak, Ibu, kami permisi dulu ya. Silahkan dinikmati waktunya. " ledek Winter.

"Ihh mau kemana? " tanya Karina

"Mau cabut duluan. " kata Giselle.

"Yoshii bolehin Karina balik ke apart dong sehariii ajaaaa. Gue belom siap kalo tiba tiba brek pisah rumah" kata Ningning bergelayut manja pada Karina.

"Perasaan kemaren lu bisa bisa aja tuh ning" ceplos winter.

"Heh lo kan sekarang makin sering ngabur sama sungchan, Giselle juga sering nugas bareng si Jihoon. Gue tuh kesepian ya Minjeong tiap gue bangun sekarang sepi banget. Gue selalu ketemu lo pas pagi aja itupun lo masih tidur, setiap gue mau tidur bahkan lo belom di rumah"

Tanpa sadar Ningning mengutarakan perasaannya terlalu gamblang. Winter terkejut, bahunya menegang mendengar pengakuan ningning.

Dia jadi merasa gak enak. Bukan cuma winter, seketika suasana jadi canggung.

"Iya nanti boleh nginep Karinanya. Gue cari waktunya dulu ya. " Ujar yoshi,dia juga jadi ga enak melihat suasana jadi canggung.

"Yeyy thankyou mas bro" jawab Ningning.

Perlahan tapi pasti, Giselle mendekat ke arah winter yang terjekut itu. Mengusap punggungnya pelan.Supaya sedikit rileks.

Masalah internal ini biar Giselle, Winter, dan Ningning bahas lagi di rumah.

Five O' FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang