[02]

840 60 0
                                    

Jisung benar-benar membuktikan perkataanya saat di sekolah tadi untuk memastikan bahwa yang ia liat kemarin malam benar si chenle, karena memang feelingnya mengatakan kalau itu benar chenle.

Jisung pergi sendirian, kedua teman laknat itu tidak bisa ikut, alasannya ingin menemani pacarnya ke mall dan ada balapan dengan genk sebelah, halah jisung tidak percaya! Paling teman-temannya itu cuma alasan doang.

Saat ini ia sedang menunggu di tempat warnet sampingan dengan bar, kemarin malam juga ia sedang main game di warnet itu dengan sepupunya...

Last night's flashback

“Bang, gue pamit ye”

Jisung beranjak dari duduknya, berpamitan dengan sepupunya untuk pulang duluan, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00:26 dan ia pasti orang tuanya bakalan marah karena ia main tidak ingat waktu.

Lee Jeno, ia adalah sepupunya jisung, melihat jisung yang sedang berdiri, lalu bertanya padanya.

Kemane?” tanya Jeno lalu kembali menatap layar komputer didepannya.

“Pulang lah, ngapain lagi?” ujar jisung, ia memanggilnya abang tukang warnet nya lalu membayar uang waktu sewa mainnya.

“Oh...yaudah sono, tiati dijalan.” sahut Jeno, mengusir adik sepupunya itu tak lupa mengingatkan nya untuk berhati-hati saat pulang.

Jisung hanya membalas dengan deheman, mengambil jaket miliknya yang ia taruh di kursi yang ia tempati, lalu berjalan keluar dari sana sembari memakai jaketnya.

Jisung keluar dari warnet, menunggu jemputannya didepan pintu warnet sembari mengabari orang yang akan menjemput dirinya, tidak sadar kalau ada yang lewat didepannya.

Setelah sudah mengabari orang yang akan menjemputnya, jisung mendongakkan kepalanya, menengok ke kanan untuk melihat apakah jemputan sudah sampai ternyata tidak ada, lalu menengok ke kiri masih tidak ada.

Lalu netranya tak sengaja menangkap punggung kedua pemuda mungil yang belum jauh dari nya, keduanya terlihat berjalan sempoyongan, ah tidak hanya satu yang sempoyongan dan dibopong oleh pemuda berambut mullet, sedangkan pemuda berambut mullet itu terlihat kualahan menahan berat karena temannya mabuk.

Tapi tunggu, jisung seperti tidak asing dengan yang satunya, bukan, bukan si rambut mullet, tetapi orang yang sedang dibopong oleh si rambut mullet itu, postur tubuh mungil pemuda itu terlihat tidak asing baginya.

Jisung menyipitkan mata agar penglihatannya terlihat jelas ketika kedua pemuda mungil itu masuk kedalam mobil, mata jisung langsung melotot saat melihat wajah orang yang sedang mabuk itu, seperti...

“Wtf?! I-itu si culun?”

Jisung mengusak kedua matanya, lalu kembali memfokuskan penglihatan nya.

“Mukanya mirip si culun...tapi masa iya anjir?” tanyanya entah pada siapa.

“Ah! Paling cuma mirip doang, mana mungkin si culun pergi ke bar terus mabuk, nih keknya mata gue yang salah deh” lanjutnya berbicara pada dirinya sendiri. Mencoba menyangkalnya, berfikir positif mungkin wajah orang itu hanya kebetulan mirip saja.

“Cuy! Ngapain lu bengong bae? Kesambet mampus lu”

Tiba-tiba seorang gadis cantik datang dari belakang jisung, membuat jisung menjerit kaget karena nya.

Geeky & Nerdy - [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang