[04]

663 43 6
                                    

Setelah kejadian kemarin jisung benar-benar di skors selama satu bulan, dan itu tentu membuat beban chenle sedikit berkurang karena tidak ada kehadiran jisung yang menganggu dirinya lagi.

Tetapi ternyata chenle salah, jisung di skors selama satu bulan bukan berarti hidupnya bakalan terbebas dari gangguan yang di buat oleh jisung untuk dirinya.

Memang bebannya sedikit berkurang selama tiga hari ini ia merasa damai dan tentram karena tidak ada kehadiran pemuda bermarga park itu.

Kedua teman jisung dan teman sekolahnya juga seakan tidak perduli akan kehadiran nya disana.

Pasti kalian sudah tau penyebabnya karena apa, sebelumnya juga sya sudah ngasih tau di chapter 3 yang bu mega bilang jisung adalah yang paling ditakuti oleh teman sekolahnya, bisa di bilang jisung adalah penguasa di sekolah.

Sebenarnya chenle merasa aneh akan hal itu, tapi yaa karena chenle tidak terlalu memperdulikannya dan lebih memilih masa bodo saja, karena menurutnya itu tidak penting.

Baru tiga hari merasakan kedamaian dan kebebasan karena tidak ada kehadiran si jisung, namun semuanya sirna karena jisung menyuruh kedua teman nya, soobin dan hyunjin untuk menyampaikan sesuatu pada dirinya, yaitu chenle harus pergi ke rumah jisung dan chenle tau apa maksud tujuan si jangkung itu menyuruhnya datang ke rumah nya.

Tanpa ku beritahu kalian sudah tau kan?

“Gue disuruh ke rumah jisung, sedang gue aja ga tau dimana rumah dia” ucap chenle kepada soobin dan hyunjin yang berada didepannya.

Saat ini mereka bertiga sedang berada diparkiran, sekolah sudah memulangkan para siswanya. Chenle pergi dari kelas menuju parkiran, ingin menemui soobin dan hyunjin yang untungnya belum pergi dari Sana, lalu bertanya dimana rumah jisung kepada mereka.

Hyunjin merotasi bola matanya malas disusul decakan kesal keluar dari mulutnya “ribet banget sih lu?! Cari tau kek sendiri, apa susahnya?” sahutnya sewot.

“Kalian kan temennya, jadi kalian pasti tau dimana rumah jisung? Dan lagi, apa susahnya sih ngasih tau dimana rumah jisung ke gue?”

Chenle berbalik menyahuti dan menjawab perkataan hyunjin dengan berani dan santai tanpa beban, membuat soobin dan hyunjin menatapnya tajam.

Soobin menarik paksa kerah baju chenle dengan kuat, membuat chenle sedikit berjinjit dan lehernya terasa tercekik sampai terbatuk-batuk karena nya.

“Udah mulai berani ngejawab lu?! Mentang-mentang ga ada jisung di sekolah lu jadi berani ngejawab kita?! ” teriak soobin tepat didepan wajah putih milik chenle sampai air liurnya nyumprat ke wajah chenle.

Chenle memegang tangan soobin dengan sekuat tenaga ia mencoba melepaskan cengkraman soobin dengan susah payah “M-maaff-uhuk!... Uhuk! T-tolong l-le-pasinn!” mohon chenle sampai terbatuk-batuk karena tenggorokannya terasa sesak.

Soobin melepas cengkraman pada kerah baju chenle, tapi sebelum itu ia meludahi wajah chenle lalu pergi dari Sana dengan motor nya, diikuti oleh hyunjin dari belakang setelah ia mendorong dirinya hingga terjatuh duduk ditanah.

Chenle menatap kepergian kedua pemuda tadi dengan datar, tangan nya terkepal kuat hingga kuku jarinya yang tadi berwarna pink sekarang diganti kan jadi warna putih pucat sangking kuat kepalan itu.

Shit! Kalian akan ngerasain apa yang gue rasain saat ini. Tunggu aja, gue bakal bales perbuatan kalian!” gumamnya pelan tapi penuh kebencian dan dendam.

Chenle bersumpah akan membalas semua perbuatan yang jisung dan kedua teman nya perbuat pada dirinya, bukan hanya jisung dan kedua teman nya saja, tapi seluruh teman sekolahnya yang ikut membully dirinya akan ia balas nanti.

Geeky & Nerdy - [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang