“Hahhh...”
Seorang pemuda mungil menghembuskan napasnya, entah sudah berapa kali pemuda itu menghembuskan napasnya, membuat sosok disampingnya jengah mendengarnya.
“Lu kenapa sih dari tadi? Ngembusin napas mulu, pusing gue dengar nya” tanya pemuda mungil yang memiliki suara seperti om-om, namanya felix.
“Tch! Diem deh, gue lagi stres nih” decak kesal pemuda mungil itu, menggaruk kepalanya prustasi.
“Ngapa sih anjir? Cerita sini coba sama gue” felix kembali bertanya pada temannya yang sedang terlihat benar-benar stress.
Pemuda mungil itu kembali berdecak kesal, ia mengambil gelas berukuran sedang berisi soju, lalu meminumnya dengan rakus, setelah itu menaruh gelasnya ke meja dengan kasar.
“Biasalah, masa lu kaga tau? ” Chenle menoleh melihat ke felix yang ada disampingnya.
Saat ini Chenle dan felix sedang berada di bar, biasanya mereka pergi ke bar setiap hari minggu dan hanya untuk melihat orang-orang berjoget layaknya orang gila sembari meminum soju.
Felix mengangguk paham apa yang dimaksud dengan temannya itu.
“Cih! Kali kali lah lu lawan, cemen banget” ledek felix.
Chenle menatap teman laknatnya itu dengan tajam, bukannya beri semangat untuknya, felix malah meledeki dirinya.
“Kalo gue lawan juga percuma anjrit! Buang buang tenaga gue aja!” peliknya kesal menggeplak sayang kepala felix.
Felix meringis kesakitan, menatap tajam pemuda mungil disampingnya sembari mengusap kepalanya yang di geplak olehnya.
“Sakit bego!” umpat nya kesal.
Sedangkan si pelaku yang menggeplak kepala felix hanya menghiraukan nya, kembali meminum sujo setelah menuang nya kembali ke gelas miliknya.
“Mau sampe kapan lu jadi culun mulu di sekolah? Ga capek emang? Ga kasian sama badan, fisik, mental lu, le?” tanya felix khawatir, walaupun kesal karena sudah digeplak kepalanya oleh chenle, felix tetap khawatir dengan temannya itu.
“Ga capek, cuma sakit. Gue udah biasa ngerasain ini, jadi ya...No problem.” sahut chenle dengan santai, ia sedang menonton orang-orang yang sedang berjoget di tengah-tengah sana.
Felix hanya bisa menggeleng heran dengan sikap temannya itu, kalau Felix jadi chenle, ia tidak akan tinggal diam dan akan membalas perbuatan pemuda jangkung yang selalu membully chenle.
“Jangan terlalu banyak minum, lu mabuk gue yang ribet.” Felix mengambil paksa gelas yang ada ditangan chenle, ia tidak akan membiarkan temannya itu mabuk lagi dan berakhir dia yang kesusahan.
Chenle merengut kesal, benar kata temannya tadi, ia selalu menyusahkan temannya itu saat ia mabuk, tapi ya mau gimana lagi? Chenle butuh minum untuk menghilangkan stress nya.
“Baru abis satu botol lix, gue masih mau minum, lu kan tau gue minum buat ngilangin stress gue” rengek chenle sembari bergelayutan dipundak Felix.
Efek pada minuman Alkohol itu mulai membuat chenle mabuk walaupun masih setengah sadar, liat baru setengah botol saja sudah membuatnya mabuk, apalagi dua botol? Yang ada pingsan dan berakhir menyusahkan Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Nerdy - [Jichen]
ChickLitNamanya Zhong Chenle, tetapi teman sekolahnya sering memanggilnya dengan panggilan si culun dan si kutu buku. Semua temannya hanya tau bahwa Chenle adalah anak culun dan selalu membaca buku (kutu buku), tapi dibalik itu semua mereka tidak tau kalau...