- Happy Reading -
"Perolehan nilai ujian tertinggi, yang mendudukinya peringkat kedua jatuh kepada---"
"BETRAND PETO PUTRA ONSU dari kelas XII IPA 1, dengan nilai rata-rata 95,7"
Anneth semakin menundukkan kepalanya, tumbuhnya semakin meluruh disamping Betrand, yang hanya tersenyum menanggapi.
Sedangkan semua orang sudah bertepuk tangan bangga kepada Betrand, begitupun orang tua dan mertuanya.
Anneth rasa, harapannya sudah sia-sia untuk membanggakan Mami dan Papinya.
'jika Betrand saja rata-rata 95, pasti dirinya dibawah Betrand'
"Selanjutnya, yang paling kita tunggu-tunggu. Perolehan nilai ujian tertinggi yang berada diperingkat satu. Jatuh kepada --"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"ANNETH DELLIECIA NASUTION dari kelas XII IPS 4, dengan nilai rata-rata 95,9"
Anneth menegakan tubuhnya tidak percaya.
Zara langsung memeluknya, sedangkan dirinya masih bingung.
"Huwaaa beb, Lo peringkat satu"
'ini mimpikah??'
'serius gue peringkat satu?'
'boong pasti nih?'
'beneran?'
'salah nyebut nama kali'
'gue ga mimpi kan??'
"Kepada dua siswa tersebut bisa naik keatas panggung"
Betrand berdiri mengulurkan tangannya untuk menggandeng Anneth ke panggung.
Jantung Anneth masih belum stabil, ini semua seperti mimpi.
Setelah mereka berada diatas panggung, semua pasang mata tersenyum dan bertepuk tangan. Anneth juga melihat Maminya sampai menangis terharu.
Akhirnya Anneth baru sadar, ini semua bukanlah mimpi. Ini nyata, semua ini hasil kerja kerasnya dan Betrand selama ini..
.
.
.
.
"Mami bangga sama kamu, sayang"
Deby memeluk Anneth masih dengan air mata bahagianya yang sejak tadi menetes melihat putri semata wayangnya bisa menjadi peringkat satu.
"Akhirnya, bini gue kaga malu-maluin"
Celetuk Betrand mengacak-acak rambut Anneth dengan gemas, setelah Deby melepas pelukannya.
"Ihh nyela mulu bisanya"
Gerutu Anneth, lalu memeluk pinggang Betrand
"Hei anak Papi"
Ucap Papinya sambil berjalan menghampiri Anneth.
Anneth melepas pelukannya pada Betrand lalu memeluk Papinya
"Papi nggak nyangka sama kamu sayang, biasanya kalo peringkat satu minta sesuatu. Ini mau minta apa hm??"
Goda Amir, menarik turunkan alisnya.
"Minta izin pergi liburan aja sama temen-temen"
Balas Anneth menatap Papinya
"Sama Betrand kan?"
Tanya Amir balik bertanya, dan Anneth mengangguk.
Amir mengacak-acak rambut putrinya gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRANNETH | On Going
Teen Fiction⚠️ PERINGATAN ⚠️ MUDAH TINGGAL BACA DOANG,MASA IYA FOLLOW AND VOUTMEN GABISA ??!! Cerita ini hanyalah cerita fiksi murni dari isi kepala aku