- Happy Reading -
06.25
Anneth mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya didalam kamarnya.
Anneth menoleh kesamping dan melihat wajah damai suaminya yang masih tertidur pulas dengan memeluk pinggangnya posesif.
Anneth memiringkan posisi tidurnya berhadapan dengan Betrand. Tangannya terulur mengelus wajah tampan suaminya.
"Eunggh"
Lenguh Betrand merasa tidurnya terusik
Betrand menggenggam tangan Anneth yang berada diwajahnya dan membawa tangan nakal itu ke ceruk lehernya.
"Sayang bangun, udah siang ih"
Ucap Anneth lembut
"Nanti"
Balasnya cuek dan malah kembali mengeratkan pelukannya.
"Sekarang sayang"
Anneth menarik tangannya yang digenggam Betrand dengan mudah karena Betrand masih setengah sadar.
"Kamu ngga ngantor?"
Tangan nakalnya kembali mengusap-usap wajah Betrand.
"Nggak"
Jawabnya dengan suara serak
"Boong"
Anneth menatap Betrand yang masih tertidur dengan mata memicing.
'mana mungkin orang kek dia ngga ngantor'
"Betrand, serius udah siang"
Anneth yang awalnya mengusap lembut wajah Betrand kini usapannya berubah kasar agar suaminya itu terganggu.
"Sayangku cintaku padamu i love you. Bangun dong"
Anneth menjepit hidung Betrand dengan jempol dan telunjuknya, kemudian menariknya dengan keras
"Ganggu banget sih!!"
Bentak Betrand masih dengan suara seraknya tetapi sudah membuka matanya, menatap Anneth kesal.
"Ya.... k-kan ud-udah siang Bet. Aku cuma bangunin kamu aja"
Balas Anneth menunduk tidak mau menatap Betrand yang terlihat kesal
"Kan aku udah bilang, aku ngga ngantor hari ini. Aku capek, biarin aja sih mau istirahat!"
Meski sudah tidak membentak tetapi nada bicaranya masih berat dan terdengar kesal.
Betrand balik badan memunggungi Anneth kemudian memeluk bantal guling dan kembali memejamkan matanya.
Sedangkan Anneth, langsung merubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang dengan air mata yang sudah mengalir melewati pipinya.
'Taukan ibu hamil hormonnya berubah-ubah. Dibentak dikit ya langsung nangis'
"Hiks...hikss"
Sebisa mungkin Anneth tahan untuk tidak terisak tetapi percuma, isakannya sudah mulai terdengar.
Anneth mengusap kasar air matanya sendiri.
'jangan nangis Anneth, jangan cengeng. Plis'
Ucapnya menguatkan dirinya sendiri
Perlahan Anneth merasa ranjangnya bergerak, dan benar saja Betrand sudah terganggu dengan isakannya hingga sekarang sudah duduk disamping Anneth, menatap Anneth dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa nangis sih??"
Tanya Betrand geram
"Kamu jahat... Hikss.... P-padahal ak-aku kan cu-cuma hikss....bangunin kamu.... Hiks... A-aku kan ngg-nggak tau k-kamu nggak hikss ngantor"
Balas Anneth sesenggukan dengan mata bulatnya yang masih meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRANNETH | On Going
Teen Fiction⚠️ PERINGATAN ⚠️ MUDAH TINGGAL BACA DOANG,MASA IYA FOLLOW AND VOUTMEN GABISA ??!! Cerita ini hanyalah cerita fiksi murni dari isi kepala aku