- Happy Reading -
Sudah hampir tiga jam keluarga besar Anneth dibuat was-was dengan Anneth yang sedang melewati pembukaan.
Dari sore tadi jam lima sampai sekarang sudah jam tujuh Anneth baru melewati pembukaan lima.
Ruben, Sarwendah,Amir,dan Deby masih menunggu di depan ruangan yang Anneth tempati.
Jangan kalian pikir ada Betrand yang setia disisi Anneth. Nyatanya Betrand justru korban kelimpungan paling parah.
Dia sedari tadi hanya melihat sang istri dari kaca ruangan lalu duduk di lantai sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Temenin istri kamuu Betraand" Entah keberapa kalinya Sarwendah mengucapkan kalimat yang sama
"Bunda itu ngga mau liat cucu bunda lahir tanpa sosok ayah disampingnya. Kamu ini gimana sihh??!" Omel Sarwendah
"Betrand ngga tega liat Anneth kaya gitu Bun... Rasanya Betrand...... intinya Betrand ngga tega Bunn"
"Istri kamu lagi berjuang Betrand, jangan cuma seneng bikinnya aja. Tanggung jawab, kamu harus nemenin Anneth sampai bayinya lahir"
"Sudah Bun, jangan emosi" Deby mengusap bahu besannya.
"Bet, Anneth butuh kamu. Kamu masuk yah" Ucap Deby pelan.
Betrand menarik nafasnya kemudian menghembuskannya perlahan dan mengagguk mulai memasuki tempat istrinya berjuang.
..
..
><
"Betrand sak-kiittt" rintih Anneth dengan sisa-sisa tenaganya.
Ini yang akan membuat Betrand tidak tega melihat Istrinya kesakitan, dan dia merasa menjadi laki-laki brengsek yang tidak bisa membantu apa-apa.
"Maaf sayang, Maaf. Kamu pasti bisa yah demi anak kita" Berkali-kali Betrand hanya bisa mengucapkan kata maaf.
"Sebentar yah Bu, Jangan dulu mengeden" Perintah Bu Dokter.
"Sabar ya sayang,, kamu pasti kuat. Jangan ngeden dulu yahh? Kamu pasti bisa"
"Demi aku"
"Demi anak kita"
"Semangat sayaang"
"Baik Bu, bisa kita mulai sekarang. Tariikk nafasss terus dorooong" Instrupsi sang Dokter.
"Beeettttt....shhh sak-kkiiittt"
"Kamu kuat sayang, dorong terus"
"Tariikk nafass sayang"
Betrand menggenggam tangan istrinya membiarkan Anneth melampiaskan semua pada tubuhnya.
Tangan kiri Betrand sedari tadi di genggam istrinya, sedangkan tangan kanannya mengusap peluh yang membanjiri wajah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRANNETH | On Going
Teen Fiction⚠️ PERINGATAN ⚠️ MUDAH TINGGAL BACA DOANG,MASA IYA FOLLOW AND VOUTMEN GABISA ??!! Cerita ini hanyalah cerita fiksi murni dari isi kepala aku