- Happy Reading -
4 days ago...
Anneth sudah diperbolehkan pulang sejak dua hari yang lalu. Meskipun demikian, tetapi kondisinya masih sangat lemas. Ditambah setiap pagi harus mengalami morning sickness.
Itu yang menyebabkan nafsu makannya benar-benar turun drastis.
Sudah empat hari ini dirinya berada di rumah Mami dan Papinya dan selama empat hari pula tidak ada kabar apapun dari Betrand ataupun Sarwendah sekedar menanyakan keberadaannya atau apa.
Sedangkan Varo, Bima dan Zara hanya menyemangatinya lewat chatting karena jadwal kuliah mereka sedang padat-padatnya.
Kegiatan Anneth setiap harinya hanya melamun dan menangis. Mengingat perlakuan Betrand ditambah keadaannya yang sedang hamil muda dan hubungannya dengan Betrand yang sedang tidak baik.
Deby sudah kewalahan membujuk putrinya untuk makan, ditambah Amir yang selalu emosi setelah mendengar penjelasan Anneth mengenai perlakuan Betrand kepada putri semata wayangnya.
Amir selalu ngotot ingin menemui Betrand tetapi Anneth selalu melarangnya. Karena Anneth takut papinya akan melukai Betrand. Anneth hanya tidak mau masalahnya tambah rumit ketika papinya sudah ikut bertindak.
Seperti siang ini, Amir sudah berangkat ke kantor sedangkan Deby masih bersusah payah membujuk Anneth untuk makan.
"Sayang, ayo dong makan. Sedikit aja ngga papa"
Bujuk Deby lembut
"Ngga mau Mii"
Anneth menggelengkan kepalanya lemas
"Kamu ngga kasihan sama calon anak kamu??"
"Anneth ngga mau makan Mi, nanti muntah lagi"
Balasnya lirih dan kembali menangis
Deby hanya menghembuskan nafasnya pasrah.
Deby tau, setiap kali ada makan yang masuk pasti akan selalu Anneth muntahkan. Tetapi kalau tidak dipaksa Anneth tidak akan mau makan apa-apa. Dan Deby tidak mau anak dan calon cucunya kenapa-napa.
Tiba-tiba ponsel Anneth berdering menandakan ada panggilan dari Bundanya.
"Hallo Bun--"
"Kamu ini dimana Anneth! Pergi tidak pamit sampe sekarang belum pulang. Kamu ngga tau suami kamu lagi sakit malah keluyuran tidak jelas. Dan sekarang justru Lisa yang merawat Betrand. Istri macam apa kamu"
Cerocos Bundanya diseberang sana.
Air mata Anneth kembali menetes mendengar bentakan dari Bunda nya.
Baru kali ini bundanya membentak dia, dan apa suaminya sakit dan sedang dirawat oleh Lisa?
Tak henti-hentinya air mata itu terus mengalir melewati pipinya yang semakin tirus.
"Iya Bun maaf, Anneth ada dirumah Mami"
"Bunda ngga mau tau, sekarang kamu pulang!!"
Panggilan terputus secara sepihak oleh Bundanya.
"Berani sekali Sarwendah bentak kamu"
"Udah Mi. Anneth mau pulang aja yah, Anneth ngga mau masalah Anneth makin panjang"
"Ngga usah, ngapain kamu pulang? Kamu cuma mau di bentak-bentak oleh suami dan mertua kamu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRANNETH | On Going
Teen Fiction⚠️ PERINGATAN ⚠️ MUDAH TINGGAL BACA DOANG,MASA IYA FOLLOW AND VOUTMEN GABISA ??!! Cerita ini hanyalah cerita fiksi murni dari isi kepala aku