- Happy Reading -
08.15
Anneth mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya di kamarnya.
Perlahan kedua matanya sempurna terbuka.
Anneth menoleh kesamping dan sudah tidak ada Betrand disampingnya.
Mengingat Betrand, kedua pipi Anneth menjadi bersemu merah mengingat kejadian kemarin sore dari jam 3 berakhir jam 9 malam dan langsung tertidur karena kelelahan.
"Sudah bangun, sayang?"
Anneth tersentak mendengar dari pertanyaan Betrand yang sudah berdiri dihadapannya dengan setelan jas formalnya.
"Kenapa ngga bangunin aku?"
Tanya Anneth
"Kasihan kamu capek kan gara-gara kejadian kemar--"
"Udah ih, gausah diomongin lagi"
"Kenapa sayang?"
Goda Betrand mendekatkan wajahnya ke wajah Anneth.
"Betraand ihh ngga mau"
Anneth mendorong wajah Betrand dengan telapak tangannya membuat Betrand terkekeh.
"Pakein dasi dong, sayang"
Perintah Betrand memberikan dasinya kepada Anneth.
Anneth merubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang dengan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya sebatas dada.
"Kesini kamu nya"
"Kenapa ga kamu aja yang berdiri sih??"
"Betraand ihh, nyebelin. Kalo gamau yaudah pake sendiri"
"Iyaiyaiya, ngambekan banget sih"
Betrand menurut sedikit membungkukkan badannya supaya Anneth bisa memakai dasinya.
Betrand memperhatikan Anneth yang dengan telaten memasangkan dasi untuknya.
"Udah selesai"
Anneth mendorong bahu Betrand pelan supaya menjauh
"Terimakasih istri cantikku"
Betrand mengecup singkat bibir Anneth, membuat Anneth melotot ditempat.
"Modus ihh"
"Biarin"
"Yaudah sana berangkat, nanti telat"
"Kamu ga mau minta tolong di gendong dulu nih sampe kamar mandi??"
Goda Betrand
"Nggak!!"
Balas Anneth ketus
"Emang bisa jalan sendiri?"
"Bisalah"
Jawabnya nyolot
"Masa? Katanya sakit bangett. Semalem aja teriaknya sampe kenceng gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BETRANNETH | On Going
Teen Fiction⚠️ PERINGATAN ⚠️ MUDAH TINGGAL BACA DOANG,MASA IYA FOLLOW AND VOUTMEN GABISA ??!! Cerita ini hanyalah cerita fiksi murni dari isi kepala aku
