12|•Anggi anjing

1.9K 145 19
                                    

📔📔📔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📔📔📔


Pagi ini Arkan dan Ayas berangkat ke sekolah bersama. Banyak pasang mata yang menatap mereka ketika sudah sampai di parkiran.

"Mata nya pengen gue colok." Kata Ayas menatap segerombolan cewe-cewe yang berada tak jauh dari mereka berdua.

"Sttt! Ga boleh gitu, cantik." Arkan mengusap surai hitam milik Ayas.

Ayas mendengus sebal, kalau sikap Arkan seperti ini terus kapan ia akan di pandang tinggi oleh orang lain.

"Lucu. Ayo masuk, sayang." Ucap Arkan setelah mencubit pipi Ayas yang sedikit menggembul.

Tapi, ketika mereka ingin melangkahkan kaki keluar dari area parkiran, ada sebuah motor yang menghadang jalan mereka.

Ayas menatap tajam ke arah orang itu, siapa lagi kalau bukan Pian. Tapi Ayas terfokus pada wanita yang di bonceng Pian pagi ini. Teman nya? Yaps! Metta.

Ketika Metta melepaskan helm nya, terlihat lah wajah sebal gadis itu. Ayas yang melihat itu pun hanya bisa tertawa dan mengejek teman nya ini.

"Gausah ketawa monyet!" Ujar Metta sebal lalu memberikan helm nya kepada Pian dan berniat untuk pergi dari situ.

Pian memegang tangan Metta lalu tersenyum. "Makasih nya mana, beb? Udah di anterin masa ga bilang makasih." Kata Pian sembari menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Bab beb bab beb, gigi lo pecah seribu!" Metta melepaskan genggaman Pian dan berlari ke arah kantin.

Ayas menatap jahil ke arah Pian, sesekali ia mencolek lengan pria itu.

"Ceilah Pian. Suka beneran lo sama si Metta? Gue fikir manusia kurang otak kaya lo gabisa jatuh cinta." Ejek Ayas lalu berlari mengejar Metta yang kini sudah sampai di kantin. Karena jarak kantin ke parkiran ga terlalu jauh.

Pian ingin mengumpati Ayas, namun ia harus berfikir panjang karena di depan nya masih ada pawang wanita itu.

"Kalo ga ada ni bocah udah gue anjing-anjingin si Ayas." Pian mendesis pelan, dan hal itu masih terdengar di telinga Arkan.

Arkan memegang kerah baju Pian lalu menaikan sebelah alisnya. "Ngomong apa barusan?" Tanya nya pada sahabatnya ini.

"Lo ganteng." Jawab Pian dengan senyuman yang di buat-buat nya.

"Saya masih lurus."

"Siapa bilang lo bengkok?"

I LOVE U CUPU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang