I LOVE U CUPU [ON GOING]

15|• Dede bayi

📔📔📔

Di hari Minggu yang cerah ini, seorang Ayasha Hartigan masih berada di alam mimpinya.

Berbeda terbalik dengan suami nya yang sudah terbangun sejak tadi dan memandangi wajah cantik sang istri.

Arkan menatap sendu wajah tenang Ayas saat tertidur, wajah yang sangat cantik.

"Sayang." Panggil Arkan sembari menepuk-nepuk pipi Ayas agar terbangun.

Ayas hanya menggeliat kecil, ia sangat malas untuk membuka matanya.

"Ayasha, ayo bangun." Arkan kembali menepuk-nepuk pipi Ayas pelan.

Ayas sangat kesal, ia membalikkan badan nya dan menutupi wajah nya dengan selimut. Angan-angan agar tidak di ganggu Arkan lagi.

Tapi bukan Arkan nama nya, pria itu malah ikut-ikutan masuk ke dalam selimut dan menggigit pelan pipi Ayas.

"Eunghhh..." Lenguh Ayas setengah sadar karena merasakan pipinya yang sedikit sakit.

"Sayangku, cantikku, cintaku. Ayo bangun." Ucap Arkan mengecupi kening Ayas.

"Diem, Arkan!" Kata Ayas meninggikan nada bicaranya dengan wajah yang sudah memerah akibat marah pada pria di hadapannya ini.

Arkan menghela nafasnya kasar. "Aku jenguk Pian sendirian aja. Kamu lanjutin aja tidur nya." Ujar Arkan bangkit dari tempat tidur dan meninggalkan Ayas yang masih memejamkan matanya.

Ayas yang mendengarkan itu pun langsung bangkit dan lari ngincir mengejar Arkan yang akan masuk ke dalam kamar mandi.

"Aaaaa ikut!" Ucap Ayas memegangi tangan Arkan yang sudah berada di dalam kamar mandi.

Arkan membalikkan badan nya dan menatap istri kecilnya ini. "Ikut mandi?" Godanya dengan senyuman jahil nya.

Ayas membulatkan matanya dan memukul bahu Arkan kuat. Yang di pukul hanya bisa diam dan pasrah.

"Tadi katanya mau ikut?" Tanya Arkan dengan wajah sok polosnya.

"Ikut jengukin Pian! Bukan ikut mandi sama lo!"

"Aku-kamu, bukan lo-gue." Ralat Arkan ketika mendengar penuturan dari Ayas barusan.

"Yayaya, aku-kamu. Udah sana lo mandi! Gue juga mau mandi." Ucap Ayas masih menggunakan penuturan lo-gue.

Arkan memutarkan bola matanya malas. "Aku-kamu!" Kesalnya sedikit meninggikan nada bicara nya.

"Iya, aku-kamu."