HOLD ME TIGHT
"Jika lelah, kamu bisa istirahat sejenak, Mata Empat."
• Nuii Matsuno Present •
♛┈⛧┈┈•༶ C A T T L E Y A༶•┈┈⛧┈♛
Yang pertama akan dipikirkan orang-orang setelah melihatnya, mungkin dia hanyalah seorang Ilmuwan gila. Fanatik dunia sains dengan segala keanehan yang melekat pada dirinya.
Tidak akan ada yang tahu dan memang tidak ada yang ingin tahu. Bahwa, gadis dengan mata sienna yang selalu tampak menggebu itu membiarkan dirinya hanyut dalam lubang kepalsuan.
"Jika lelah, kamu bisa istirahat sejenak, Mata Empat."
"Haha ... Tidak, kok. Tenang saja."
Banyak dari mereka yang lebih memilih menghindar daripada mencari tahu. Melihat apa yang ingin di lihat, mendengar apa yang ingin mereka dengar. Tidak ada seorang pun yang ingin kebenaran, jika kebenaran itu sendiri adalah hal yang tidak ingin mereka ketahui.
Padahal, sudah jelas. Hanya dengan melihat sorot matanya dibalik lensa, walau penerangan jalan sedikit remang. Hanya Levi yang menyadari gurat lelah di kedua manik indah yang mempesona itu.
"Pikir mu aku hanya pria pendek yang tidak peka? Ku tanya, sudah berapa lama kita saling mengenal?"
Di bawah lampu jalan, Levi berkacak pinggang. Melempar tatap kesal. Bibirnya berdecak dan dihadiahi tawa hambar dari sosok di hadapannya.
"Berapa lama, ya? Tujuh tahun? Ah, sepuluh mungkin?"
"Dua belas tahun. Waktu yang cukup untuk membuat mu tidak bisa berbohong padaku, Zoe."
Hange menunduk. Maniknya redup, topeng senyum yang sejak tadi ia berusaha tidak menanggalkannya di depan Levi luntur.
Hanya gurat lelah. Terlampau lelah, malah. Pundaknya merosot dengan sudut mata yang mulai berembun. Mungkin, dia sudah benar-benar mencapai batasnya. Tidak bisa lagi menahan ekspektasi dunia yang mengekang.
"Tidak apa-apa. Walau aku tahu kamu kuat, kamu juga butuh istirahat sejenak." suara Levi terdengar lebih lembut dari biasanya.
"Memangnya, tidak apa-apa?"
"Ya, tidak masalah. Kamu bisa tersenyum di depan banyak orang lagi besok dan berpura-pura. Tapi, di depan ku, Hange. Kamu bisa menampilkan semuanya tanpa harus berakting. Akting mu itu busuk sekali, tahu?"
Tawa Hange menguar bersama setetes air yang meluncur halus di pipi. Levi tetaplah Levi. Pantas saja para Polisi Junior memilih untuk tidak membuat masalah dengan Kepala Polisi satu ini, mulutnya suka pedas.
Ya, mungkin ini batas limit yang mampu Hange lakukan sebagai seorang manusia. Ilmuwan ini juga butuh istirahat. Tidak melulu harus memikirkan komponen-komponen obat kimia di lab atau para Petinggi Pemerintah yang mendesak untuk membuat senjata biologis untuk kepentingan perang. Sebab, dia hanya manusia.
Maka, saat Levi mengulurkan tangan ke arahnya. Hange tidak ragu untuk meraih tangan itu. Membiarkan tangan yang biasa ia gunakan mencipta karya luar biasa yang manusia sebut revolusi atau keajaiban untuk digenggam oleh prianya.
Sehingga malam dengan dingin yang bisa membekukan sela jari, terasa hangat seiring Hange menyandarkan kepala lelahnya di pundak yang terkasih.
"Kadang-kadang, kamu bisa semanis ini, ya?"
"Masa'?"
"Iya, manis sekali. Ku peluk boleh?"
"Tidak usah bertanya, Kacamata. Kemari."
Tbc.
Makassar, 16 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CATTLEYA [√]
Fanfiction[kumpulan cerita Oneshot Levi x Hange] "Tau tidak? Aku tidak perlu meneropong ke arah langit untuk melihat Proxima Centauri." "Kenapa?" "Karena, hanya dengan aku menatap ke dalam mata mu. Aku sudah menemukan konstelasi yang jauh lebih indah dari mer...