3 4 . [ P e r f e c t ]

461 42 5
                                    

Nuii Matsuno Present :

⋇⋆ C A T T L E Y A ⋆⋇ 

.
.
.

‧͙⁺˚*・༓☾ Happy Reading ☽༓・*˚⁺‧͙

Levi Ackerman, bukan orang yang mudah di ajak mengisi acara liburan akhir tahun. Bukan juga pria yang akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk di antara kerumunan orang yang berbincang dengan suara tawa yang berlebihan.

Namun, ada satu alasan mengapa ia kini berada di sini. Selain karena paksaan Erwin Smith, itu juga karena ...

"Ah, Hange! Kamu terlambat!"

"Maaf, maaf. Moblit sudah berusaha membuatku datang tepat waktu, tapi, aku tidak bisa."

"Haha, harusnya kamu lebih giat merawat bayi besar mu ini, Mob."

Dia.

Sosok gadis dengan tawa lebar yang memekakkan telinga, yang mampu membangun suasana ceria. Yang kini memilih duduk di sisi kanan Levi dan menyapa dengan wajah cerianya.

"Hai, Levi! Keberuntungan bisa melihat mu ikut dan berada di antara kami!"

"Ya, sangat beruntung jika saja Erwin tidak menarikku dengan paksa."

Hange Zoe tertawa dan Levi Ackerman terpesona. Itu hanya percakapan seperkian detik, namun, efeknya bertahan lebih lama dari yang pria itu harapkan. Selama perjalanan ke gunung Shina yang bersalju, pandangan Levi tak teralihkan.

Menatap dari kaca depan, melihat bagaimana Hange tertawa lepas bersama dua pemuda lain di kursi belakang. Entah mengapa, timbul sedikit rasa cemburu di hati Levi.

"Aku tahu kamu diam-diam berharap pada libur tahunan kantor ini, 'kan?"

"Ya?"

Erwin tertawa melihat wajah sok polos Levi. Ia menyodorkan sarung tangan, beberapa pegawai kantor lainnya sudah lebih dulu mengambil posisi di dalam kereta gantung yang akan mereka gunakan untuk ke puncak gunung.

"Dengan dalih ikut karena paksaan ku, sejujurnya kamu hanya berusaha tidak terlihat untuk mendekati Zoe, 'kan?" ucap Erwin

Irisnya menatap ekspresi wajah pria bermarga Ackerman di hadapannya kini, pria itu menunduk. Sebelum mendengkus kecil dan meninggalkan Erwin dengan senyum tipis di bibirnya. Erwin lantas menyusul, menepuk pundak Levi dan mengedipkan sebelah mata.

"Keberuntungan mu berpihak, Bro. Hange Zoe tidak tahu cara bermain Sliding , jadi, manfaatkan kesempatan yang ada. Urusan Moblit yang terus menempel seperti perangko, serahkan saja padaku."

Dan Erwin Smith memegang janjinya. Setelah karyawan lain meluncur menuruni bukit dengan tawa bahagia di wajah mereka, Levi terjebak dalam rasa gugup bersama Hange.

Gadis itu benar-benar tidak tahu bagaimana cara bermain Sliding. Levi menuntunnya beberapa kali dan saat di rasa gadis itu mulai terbiasa, itu hanya akan bertahan selama beberapa detik sebelum Hange terjatuh di tumpukan salju dengan tawa menggema.

Dan tanpa sadar, Levi ikut tertawa karenanya.

"Mereka semua tidak setia kawan sekali."

Di atas kereta gantung yang menuju ke bawah gunung, Hange membuka suara. Mengapit lengan Levi dan bersandar pada pundak pria itu. Dengan alasan ia lelah berlatih seharian sampai petang bersama Levi yang bukan seorang Pelatih Profesional.

"Well, kita terlalu asik melatih kemampuan buruk mu."

"Ayolah, kamu Guru yang tidak boleh mengatakan itu! Bukankah kamu juga sedikit payah?"

CATTLEYA  [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang