4 3 . [ T e l e p h o n e ]

287 35 0
                                    

Hujan di hari Rabu siang. Hange terbangun pukul 12 siang. Gadis itu menatap keluar jendela dimana hujan lebat kini melanda Kota.

Ia menggaruk kepalanya, dalam keadaan mengantuk berjalan ke dapur dan memeluk Sang Ibu dari belakang.

"Astaga, calon pengantin bangun jam segini? Tidak pergi menemui pacarmu itu?"

Hange menggeleng, "Tidak. Dia bekerja. Ibu, aku lapar ... "

Pukul lima sore, Hange berbaring menatap plafon kamar. Ia berguling, menelungkup di depan kipas dan bernyanyi tidak jelas.

Pukul enam sore lewat tiga belas menit, gawainya berdering. Ia berguling ke arah tumpukan bantal, meraih ponselnya dan langsung menjawab panggilan tersebut.

Ia tersenyum manis ketika mendengar suara Levi di seberang sana.

'Ho? Kupikir kamu masih tidur.'

"Aku sudah bangun dan menunggu teleponmu."

'Sebegitu rindunya?'

Hange terkekeh, ia bangkit dan duduk bersandar pada kepala ranjang. Ia mengangguk.

"Heum! Sangat rindu!"

'Oh, ya? Aku tidak rindu.'

"Kalau begitu kenapa kamu menghubungiku?"

'Memangnya salah? Anak gadis mengurung diri di kamar.'

"Memangnya kamu yakin aku sedang ada di kamar?"

'Hm, karena kamu tidak ada di ruang tamu ataupun dapur. Dan Bibi yang membuatkan ku minum.'

Detik berikutnya, Hange bisa merasakan ia terbang ke lantai bawah dan menerjang sosok pemuda berkemeja biru yang berdiri di ujung anak tangga dengan senyuman.

Tbc.

[Lupa ini terinspirasi dari mana. Tapi, karena lucu jadi aku upload aja. Ini juga aslinya bukan pakai karakter LeviHan. Tapi ... Hehe, ketikan halu ku yang berimajinasi lagi pacaran sama Chifuyu /emot monyet nutup muka/

Wattpad masih oke. Jadi, mending update aja, ya, ehe. Pagi ini cerah, semangat menjalani aktivitas masing-masing, ya!

See u next time!]

Makassar, 10 Januari 2023
Nuii Matsuno.

CATTLEYA  [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang