CATTLEYA [√]

2 0 [ I A l w a y s L o v e Y o u ]

I ALWAYS LOVE YOU
[winter series - inspired by. Mosawo, Fuyuno Present]

•
•
•

Aku ingin bilang, "Aku selalu mencintaimu."
Aku tidak mau kita hanya berteman
Akan ku hangatkan tangan beku mu dengan tanganku sendiri, dengan harapan cintaku akan menggapai mu.

•
•
•

•Nuii Matsuno Present •

♛┈⛧┈┈•༶ C A T T L E Y A ༶•┈┈⛧┈♛

Salju di bulan November. Turun lebih awal dari tahun sebelumnya.

Beludru putih yang perlahan jatuh membuat dua sudut bibir terangkat mengukir senyum. Telapak tangan menampung salju yang perlahan turun, dan tawa halus menguar bebas di antara dinginnya alun-alun Kota Shiganshina.

"Hey, Levi. Saljunya membuat tangan ku terasa beku."

"Pakai kaos tangan mu, Mata Empat. Aku tidak mau kamu membeku dan mati."

"Tidak sampai mati juga, kok."

Hange Zoe, gadis berkacamata yang sudah sejak lama menjadi Sahabat Levi Ackerman. Setiap tahunnya, mereka akan ke tempat ini. Tempat ramai yang selalu Hange senangi di akhir tahun, sebab ada begitu banyak lampu kerlap-kerlip yang memanja mata.

Sementara itu, sosok bersurai hitam yang terus menyembunyikan sebagian wajahnya di balik syal yang melilit di pundak, adalah korban yang di paksa untuk ikut datang kemari.

Berakhir hanya menemani Hange, berdiri di sampingnya, melihat gadis itu kegirangan acap kali salju menghujam perlahan dari atas sana.

Ketika hari esok datang dengan awan mendung yang membentang, Levi akan berdiri di depan pintu rumah gadis itu. Membiarkan Hange berlari ceria, memeluk lengannya, kemudian menjadi pendengar terbaik dari setiap celoteh perihal mimpi konyol yang Hange alami semalam.

Mereka adalah gambaran dari surat dan perangko. Menempel sangat erat. Melengkapi satu sama lain. Jika melihatnya sekilas, di jalan pulang yang penuh dengan beludru putih itu, orang-orang akan mengira mereka adalah sepasang kekasih muda yang saling jatuh cinta.

Kenyataannya mereka hanyalah sepasang sahabat. Saat di tanya tentang hubungan, keduanya akan kompak menjawab, "Hanya teman."

Namun, sampai hari dimana mereka tidak sengaja saling bertatapan. Di sepinya pojok Perpustakaan, Levi menahan pinggang Hange yang nyaris terjatuh dari tangga. Ketika manik sienna itu tenggelam dalam jelaganya iris di balik kelopak yang membola. Hange maupun Levi menyadari, sesuatu mulai berubah.