AFTER MARRIAGE [ Hiatus! ]

PART 10

Vote dan komennya jangan lupa!

Happy Reading ✨

_

10. Sultan Mah Bebas

_________

Malam harinya, Zidan mendapatkan telefon dari seseorang yang baru saja tadi siang di angkat sebagai sekretaris nya di kantor.

Zidan berjalan menuju ke balkon kamar dan mengangkat panggilan itu. Ia melirik sekilas ke arah kasur, dimana sang istri sudah tertidur pulas.

Wajar saja, toh mereka juga baru saja selesai olahraga malam.

"Hallo kenapa?"

"Hallo Zein, gue cuma mau ngabarin kalo besok pagi jam tujuh Lo ada meeting penting sama klien di luar kota. Dan kita harus berangkat malam ini juga."

"What?! Fuck Lo anjing! Kan udah gue bilang kosongin jadwal gue hari ini!"

"Sorry banget, tapi ini gue dapet perintah langsung dari ayah Lo. Dan gue gak mungkin nolak, gue belum ada sehari kerja jadi sekretaris asal Lo tau."

"Ck! Terus kapan berangkatnya?"

"Lo budek?!"

Zidan menggeram tertahan saat mendengar suara dari sekretaris nya, siapa lagi jika bukan Reynald.

Mentang-mentang ia perbolehkan berbicara dengan bahasa non formal malah seenaknya ngatain atasan sendiri.

Emang minta di pecat tuh orang.

"Lo mau gue pecat?"

"Ah, eum. Sorry Zein, kelepasan."

"So?"

"Kita berangkat malam ini jam sepuluh, pake pesawat pribadi yang udah gue siapin."

Zidan mengecek jam di ponselnya dan menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Itu artinya ia hanya tinggal mempunyai waktu setengah jam untuk sampai ke bandara.

Kurang ajar.

"Sialan Lo Reynald! Minta gue hajar hah!"

"K-kenapa?"

"Kita berangkat jam sepuluh dan Lo baru kasih tau gue sekarang?" tanya Zidan tak habis pikir. "Lo waras?!"

"Bukan salah gue, asal Lo tau gue udah spam chat dan telfon dari jam tujuh malam. Tapi gak ada satupun yang Lo respon."

"Lo ngapain aja? Main?"

Zidan terdiam mendengar itu, benar juga.

Tadi setelah ia selesai mandi dan ingin bersiap tidur, ia mengecek ponselnya dan banyak sekali spam chat dari Renald.

Reynald
|| Lo udah tidur?  15

Banyak sekali pesan yang masuk dari kontak Reynald, namun ia hanya membaca pesan terakhir yang ia pikir itu sangatlah tidak berguna.

Ia juga mendapati banyak spam telefon dari Reynald.

Se-gabut itukah Reynald? Pikirnya tadi.

Dan saat ada panggilan masuk dari cowok itu segeralah ia angkat.

"Oke Lo aman kali ini, kita ketemu di bandara. Telat sedetik gue suruh jalan kaki Lo!" pungkasnya mengakhiri panggilan telefon.

Laki-laki itu segera bersiap, mempersiapkan dirinya dan juga bahan untuk meeting nya nanti.