PART 16

1.1K 148 62
                                    

Hai, assalamualaikum semua

Selamat tahun baru ya, semoga sehat selalu buat kita semua

Spesial Tahun Baru nih, aku bakalan double update, yeay

Tapi nanti malam ya update nya.

Kalau kalian bisa tembusin 100 Vote dan 50 Komen bakalan langsung aku cuss update

Semoga suka ya, enjoy!

🍒

16. Seblak

_________

"Tenang aja, Zein cuma masuk angin kok. Nanti habis minum obat juga mendingan." kata Aziki mengelus kepala Anara.

Sejak kedatangannya tadi, Zidan masih belum sadarkan diri, membuat Anara khawatir dan menangis.

"Tapi aku takut ... " lirih Anara sesenggukan.

"Zein itu mantan ketua geng terkuat, cuma masuk angin mah kecil buat dia." sahut Gevan.

"Tapi kenapa Zidan gak bangun-bangun? Apa Zidan udah mati?" Anara menatap wajah suaminya sendu.

"Goblok kok di pelihara!" umpat Gevan menyentil kening Adeknya.

Aziki tertawa pelan, "Biarin Zein istirahat bentar. Besok pasti juga udah balik kayak biasanya kok."

"Emang biasanya Zidan kayak gimana?" Anara menatap Aziki polos.

"Kayak kera." bukan Aziki yang menjawab, melainkan Gevan membuat Anara menendang lutut pria itu.

"Oh ya, kalo gitu Kakak pulang dulu ya. Udah di telfon terus sama Kak Clau." pamit Aziki.

Anara mengangguk, "Hati-hati kak. Titip salam buat kak Clau."

"Iya."

Gevan mencibir pelan saat melihat Anara yang begitu khawatir dengan kondisi Zidan.

"Udah gak usah sedih gitu, kita turun makan. Lo kan belum makan tadi, ayo!"

"Makan apa? Kan Nara tadi belum masak." perkataan Anara barusan membuat langkah Gevan terhenti di daun pintu kamar.

"Beli lah, kayak orang susah aja."

🍒

Anara masih setia menemani Zidan yang sedang sakit, selang dua jam setelah Aziki pulang tadi Zidan bangun dan kembali muntah-muntah. Dan dengan paksaan darinya, Zidan mau minum obat dan sekarang sedang bergelayut manja di lengannya.

"Nanti malam kita bisnis bareng lagi ya Ra."

"Huh? Bisnis apa?"

Zidan merubah posisinya menjadi tidur dengan paha Anara sebagai bantalan. "Bisnis bikin anak,"

"Emang ada bisnis kayak gitu?" Zidan mengangguk semangat. "Ada, nanti malam ya? Kita bisnis bareng sampe subuh."

Anara hanya mengangguk saja, membuat Zidan bersorak gembira. "Aku kangen deh sama temen-temen kamu, besok makan bareng yuk?"

"Temen siapa?" tanya Zidan datar, matanya pun sudah menyorot wajah Anara tajam.

Anara yang di tatap seperti itupun tertawa pelan. "Temen-temen kamu, Devan Devin, Azka sama Rifki. Sama yang lainnya juga,"

"Oh."

AFTER MARRIAGE [ Hiatus! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang