PART 12

2.4K 279 49
                                    

STOP!!

Vote dulu sebelum lanjut bacanya!

Kalo nggak Vote aku ngambek, gak up lagi 🙂

Enjoyy ajaa

_

12. Ngambek

_________

Malam harinya, sekitar pukul tujuh malam Zidan baru sampai di kediaman keluarga Anara. Saat memasuki rumah, sayup-sayup Zidan mendengar gelak tawa dari orang rumah.

"Assalamualaikum," sapa Zidan menatap satu persatu orang yang duduk di sofa ruang keluarga.

Berasa jadi tamu tak diundang anjir, batin Zidan menggaruk kepalanya.

"Waalaikumsalam,"

"Menantu Mama kok baru pulang sih? Pasti capek banget ya habis perjalanan jauh?" tanya Mama Aira khawatir.

Wanita tua itu mendekati Zidan, dan Zidan langsung mencium punggung tangan mertuanya itu dengan lembut.

"Iya Ma, tadi kena macet dari bandara." kata Zidan tersenyum kecil.

"Gimana Zein urusan bisnis? Lancar?" tanya Papa Gio disertai senyuman kecil.

Zidan mengangguk. "Lancar dong, kan Zein yang ngurus."

"Anara sayang!" tegur Aira saat tak melihat pergerakan dari sang putri semenjak Zidan datang.

"Suaminya pulang itu di sambut dong, kasih pelukan atau ciuman gitu. Masa diem aja kayak patung," kata Aira dengan nada guyon nya.

"Tau nih, ntar hilang nangis nyariin." sahut Gevan ikut-ikutan.

"Biarin!" jawab Anara ketus.

Zidan yang melihat wajah kesal istrinya pun tersenyum lebar, ia mendekati Anara lalu memberikan sebuah ciuman di kening dan pipi sang istri tercinta.

Cupp

"Biasa Ma, Nara itu ngambek. Tadi siang waktu telfon minta aku pulangnya sore, dh taunya kena macet jadi pulangnya malem." ujar Zidan secara terang-terangan.

"Iya kan, sayang?" Zidan menaik turunkan alisnya menggoda sang istri.

Anara yang kesal pun segera mencubit perut Zidan dan berlari menuju ke kamarnya.

"Udah Zein, sana susulin. Anara itu kalo lagi kangen emang gitu, banyak maunya." ujar Gio mengingatkan.

"Ya udah, Zein ke atas dulu."

"Iya sono, jangan Lo apa-apain adek gue! Yang kemarin belum sembuh katanya!" teriak Gevan frontal.

"Mulutnya Mel, minta di sambel emang." Aira geleng-geleng kepala melihat tingkah putra pertamanya.

Kerjaannya kalo di rumah, kalo nggak jahilin Anara ya Zidan. Belum puas ngejahilin mereka yang impasnya ke cucu kesayangannya. Erlan.

Dasar.

"Mas Gevan emang gitu Ma, kayak anak kecil. El aja kalah," ucap Amel menghela nafas.

"Gara-gara kamu juga sih, sering nenenin mas lama-lama. Jadi kayak bayi beneran kan," canda Gevan.

"Ya udah, besok jangan di masih nenen lagi Mel." sahut Aira mendengus kesal.

"Tinggal minta sama---,

"Sama siapa mas?!"

AFTER MARRIAGE [ Hiatus! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang