PART 06

3.8K 406 174
                                    

160 Vote + 200 Komen untuk next!!

Komen di setiap paragraf, biar sama-sama keriting jarinya.

Vote dan komen mu semangat ku!

_____

06. Black Carlos Gen- 4

Seperti yang Zidan janjikan tadi sebelum makan malam, kini ia dan istrinya Anara sedang dalam perjalanan menuju ke markas Black Carlos.

Sudah hampir beberapa bulan terakhir ia tak menengok kesana, tentu saja dengan alasan sibuk.

Black Carlos, kini sudah berganti ketua. Reza Artamevia Laquis, cowok Badung di sekolahnya dan terkenal dengan ketampanannya.

Tak jauh berbeda memang dari Zidan saat SMA dulu.

Hanya ada empat anggota inti di Black Carlos, Reza, Raihan, Aliando dan Ibrahim. Eits, tapi bukan Aliando yang itu ya.

Di tengah perjalanan Anara senantiasa menoleh ke arah kaca mobil yang sengaja di buka. Membuat angin malam masuk ke dalam mobil, Zidan sudah melarangnya dengan alasan masuk angin.

Tapi bukan Anara namanya kalau tidak keras kepala, gadis kekeuh ingin kaca mobil di buka.

"Sayang, nanti kenalin anggota Black Carlos sama aku ya." ujar Anara menoleh sekilas ke arah Zidan.

Zidan yang sedang menyetir menganggukkan kepalanya, apa sih yang enggak buat istri tercintanya.

"Iya, nanti aku kenalin sama kamu. Mau mampir beli jajan dulu nggak?"

Anara menggeleng. "Enggak usah."

"Hm, oke."

Setengah jam perjalanan kini akhirnya mereka berdua sampai di markas Black Carlos, markas yang sama dengan beberapa tahun lalu.

Hanya saja diisi dengan orang-orang baru, ketua baru, wakil baru dan anggota baru.

Zidan mengaitkan tangan kanannya dengan jari-jari mungil milik istrinya, sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Anara erat.

"Nanti di dalem jangan jauh-jauh dari aku ya," kata Zidan sebelum membawa Anara berjalan masuk.

"Iya sayang, iya." Zidan tersenyum mendengar itu, di dalam banyak laki-laki yang kapan saja bisa menggoda istrinya.

Dan Zidan tak mau itu terjadi.

"ANJING LO BABI SETAN!! KENAPA LO MINUM SUSU GUE?!!"

Baru melangkahkan kaki ke dalam markas mereka berdua sudah di suguhi pemandangan tak sedap di pandang, di tambah teriakan melengking tadi.

Zidan melepaskan genggamannya dari tangan Anara lalu beralih menutup mata istrinya.

"Mas, kenapa?" tanya Anara kebingungan.

"Banyak roti sobek, haram."

Zidan membawa Anara masuk lebih dalam lagi, tanpa melepaskan tangannya dari mata sang istri.

Zidan kesal karena dari sekian banyaknya orang di sana tidak menyadari kehadirannya.

"EKHEM!!" dehemnya keras membuat mereka memusatkan perhatiannya kepada Zidan.

"Eh, ada bang Zein. Tumben ke sini?"

Itu suara Ibam, cowok berambut ikal tapi sayangnya manis.

"Kalian miskin banget ya? Sampe gak bisa beli baju?" tanya Zidan dengan nada datarnya. Membuat semua yang ada di sana mengernyit tak paham.

AFTER MARRIAGE [ Hiatus! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang