One

3.9K 337 16
                                    

Seo Youngho dan kekuasaannya adalah dua hal yang tak bisa di pisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Youngho dan kekuasaannya adalah dua hal yang tak bisa di pisahkan. Kedudukannya yang tinggi mampu membuat semua orang patuh pada perintahnya.

Dia mengerikan.

Garis wajahnya yang tegas, matanya yang tajam, suara berat dan penuh penekanan. Sosoknya begitu di takuti oleh orang-orang, sosoknya begitu terkenal dengan label tak punya hati dan tak kenal ampun.

Seo Youngho adalah lambang kematian.

Youngho adalah anak dari seorang selir buangan, dia dibesarkan dengan keras, di didik dengan cukup kasar. Wataknya begitu keras dan tak mau di bantah, dan dengan semua sifat serta karakternya itu, berhasil membawanya pada tahta kerajaan.

Dia adalah orang yang dengan mudah mengayunkan pedang kearah leher ayahnya sendiri.

Tahta yang di rebut secara paksa, menumpahkan banyak darah hingga menggorbankan banyak nyawa, Youngho berhasil duduk pada hierarki tertinggi dengan tumpukan mayat sebagai pijakannya.

Seo Youngho adalah orang yang mengerikan, setidaknya itulah pendapat orang-orang yang sudah melekat pada dirinya.

Dia, orang yang menyeramkan.

+++

"Sial!"

Youngho membanting vas dengan kencang hingga berubah menjadi kepingan kecil yang memenuhi lantai ruangannya.

"Bawa dia" Titah Youngho.

Sang Kasim menurut, dia berjalan melewati serpihan vas itu dengan hati-hati, kemudian menggendong sesosok laki-laki yang terkulai lemah dari ranjang sang raja.

Selain mengerikan, Youngho juga tak pernah menerima seorang wanita untuk naik keatas ranjangnya.

"Bajingan itu berisik sekali, banyak permintaan" Komentar Youngho pada laki-laki yang barusan melayaninya. Meskipun sebenarnya, Youngho tak merasa puas sama sekali.

Youngho memakai jubah nya dan keluar dari kamar, dia memerintahkan agar para pelayan tak mengikutinya dan membiarkan dia sendirian.

Dia keluar dari paviliunnya, kemudian berbelok melewati taman serta jembatan dan berakhir sampai di sisi danau.

Matanya melihat ke arah pantulan bulan dari atas air danau, matanya melirik ke arah lain dan menemukan pantulan lain yang mengalihkan atensinya.

Seorang laki-laki duduk di sebuah gazebo di tengah-tengah danau yang di hubungkan oleh jembatan kecil. Dia nampak duduk diam dan melihat ke atas langit, mulutnya terbuka dan matanya berkilau ditempa cahaya.

Mine (JohnRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang