Mine (JohnRen)

Ten

Vote dan komennya tolong, biar aku makin semangat update nya xixixi

+++

"Kau melukai Renjun?"

Donghyuck memalingkan wajahnya, "Dia pantas mendapatkan itu"

"Dia selir raja Donghyuck!" Bentak Taeil.

Ia sangat terkejut ketika Kasim Han memberikan berita bahwa Renjun hampir di tebas oleh Donghyuck. Laki-laki itu pingsan karena shock, sebagian rambutnya terpotong karena pedang Donghyuck.

"Bagaimana bisa kakakku punya seorang selir laki-laki!" Donghyuck berteriak marah sembari memandang Taeil marah, "Aku tidak mau tau, dia harus keluar dari istana sesegera mungkin!" Lanjut Donghyuck.

"Tidak bisa" Taeyong datang bersama Doyoung disampingnya, "Donghyuck, dia milik Raja. Jadi kau tak bisa melakukan apapun terhadap Renjun" Ujarnya lagi.

Donghyuck menggeram marah, "Jika kalian tidak mau mengeluarkan Renjun dari istana, aku yang akan membuat dia sendiri keluar dari sini!"

"DONGHYUCK!" Doyoung membentak marah, "Jangan melewati batasmu!"

"TAPI DIA LAKI-LAKI HYUNG!"

"AKU TAU!" Doyoung balik berteriak, "Semua orang di istana ini tau Kakakmu itu menyukai laki-laki Donghyuck, jadi jangan berbuat kelewatan jika tidak mau kakakmu itu marah saat pulang nanti"

Donghyuck membanting gelas di depannya, "Aku tidak peduli! Jika dia tidak keluar dari istana, maka dia akan mati di tanganku"

"Dia hanya hadiah Hyuck" Taeil berujar pelan, "Jangan berbuat apapun sampai kakak mu pulang, lagipula dia tidak bisa menolak permintaan raja bukan? Jadi jangan salahkan dia, tunggu saja dan bicarakan ini saat kakak mu pulang" Lanjut Taeil.

"Sebaiknya kau istirahat saja sekarang" Ucap Taeyong.

Donghyuck berjalan cepat melewati ketiga kakaknya tanpa pamit, wajahnya jelas terlihat sangat marah, bahkan urat-urat di lehernya menonjol dan tangannya sudah terkepal kuat nampak sudah siap memukul siapapun yang membuat suasana hatinya nya turun.

"Suruh Renjun untuk tidak jauh-jauh dari kediamannya sampai Raja pulang" Tukas Taeil.

"Tidak, sebaiknya berikan pengawal untuknya" Usul Taeyong.

"Biar aku yang urus" Kata Doyoung.

+++

"Yang mulia, ada surat yang dikirim oleh pangeran Taeil"

Johnny berhenti berbicara, ia mengambil surat itu lalu membacanya dengan seksama. Air wajahnya merubah, ia terlihat cukup terkejut dan marah.

"Ada apa Hyung? Apa ada masalah di istana?" Tanya Jeno.

"Benar, semuanya baik-baik saja kan?" Timpal Jaemin penasaran.

"Saudara kalian membuat masalah" Jawab Youngho seadanya.

"Donghyuck?" Jaemin memastikan, dan Youngho hanya mengangguk.

"Sepertinya kita harus segera menyelesaikan masalah disini" Kata Jeno, sadar akan situasi.

Youngho menghela nafas panjang, ia meletakan surat itu dan menyuruh Yuta untuk datang ke tenda nya.

"Ada apa?" Tanya Yuta.

"Kau sudah menemukan dimana mereka berkemah bukan?" Tanya Youngho.