"Apa? Paviliun hullyunghan di tempati oleh Renjun?" Yeeun berteriak terkejut.
"Benar, saya dengar barang-barangnya akan di pindahkan hari ini" Ucap seorang dayang memperjelas.
"Sial!" Yeeun membanting sebuah vas dengan keras, membuat vas dengan harga yang tak murah itu pecah berceceran.
Bagaimana tidak marah, dua hari lalu dia mendapatkan kabar bahwa sang Raja mendapatkan orang baru untuk di bawa ke ranjangnya, ia tak terlalu khawatir sebab biasanya sang raja hanya tidur satu kali dengan orang yang sama, namun kemarin dia mendapati berita bahwa laki-laki itu berhasil naik kembali ke atas ranjang sang raja. Bahkan, hari ini di kejutkan dengan terisinya paviliun hullyunghan, paviliun untuk sang permaisuri di masa depan.
"Baru dua kali bermalam, dia langsung mendapatkan paviliun itu?" Yeeun bergumam, "Apa Kakak benar-benar tertarik dengan laki-laki itu?"
"Saya dengar, yang mulia Raja juga meminta pangeran Taeyong untuk mengirimkan beberapa kain baru dan beberapa pakaian jadi. Selain itu, yang mulia Raja juga meminta pangeran Doyoung untuk mengirimkan beberapa aksesoris rambut, semuanya di tujukan ke paviliun hullyunghan" Ujar seorang dayang di sana.
Yeeun semakin kesal, raut wajahnya menampilkan ketidaksukaan dan kemarahan yang amat kentara. Ah, tentu saja dia harus protes soal ini pada sang Raja bukan?
"Dimana Raja sekarang?" Tanya Yeeun.
"Terakhir kali saya melihatnya, beliau sedang menuju ke pemandian"
Yeeun tersenyum kecil, ia melangkah keluar dari kediamannya dengan langkah lebar, terkesan terburu-buru. Tentu saja, dia harus menemui sang Raja bukan?
+++
"Kapan kita berhenti berendam?" Tanya Renjun pelan, setelah kemarin di tiduri habis-habisan, Renjun akhirnya bisa mengistirahatkan pinggangnya di atas kasur empuk sang Raja, namun pagi ini sang Raja malah membawa Renjun mandi, padahal saat ini Renjun masih lelah, dia agak khawatir jika benda besar itu akan kembali menusuk lubangnya.
"Kau lelah?" Tanya Youngho lembut.
Renjun mengangguk pelan, dia menyenderkan tubuhnya pada Youngho, kemudian menutup matanya pelan.
Youngho tersenyum kecil, "Kalau begitu kau boleh berpakaian sekarang, pergilah ke paviliun hullyunghan, kau istirahat di sana, mengerti?"
"Baik yang mulia, terimakasih" Ucap Renjun lembut, ia bangkit dan mengambil pakaiannya, berjalan menuju bilik kamar mandi lain untuk berpakaian.
Brak
"Tuan putri, tolong jaga sopan santun anda, yang mulia sedang mandi" Kasim itu bersikeras menghalangi Yeeun, namun gadis itu tetap menerobos masuk
"Jusang, bagaimana bisa kau memberikan paviliun itu pada Renjun? Dia bahkan tidak resmi memandang gelar selir, selain itu dia laki-laki, paviliun itu untuk permaisuri" Yeeun langsung menyerobot, berbicara dengan nada yang cukup tinggi, mengabaikan sosok kasim yang hanya bisa meminta maaf kepada Youngho.
"Dimana sopan santun mu?" Youngho menatap Yeeun dengan tatapan marah, "Ah, benar kau kan hanya anak pungut, mana mengerti tata krama kerajaan" Sindir Youngho pedas.
"Jusang, kau tidak seharusnya memberikan paviliun itu pada orang lain!" Yeeun membentak marah, tidak memperdulikan ucapan menyindir Youngho untuknya.
"Lalu? Aku harus memberikan paviliun itu untukmu begitu?" Tanya Youngho dengan satu alis terangkat naik.
Yeeun terdiam, ia kemudian mengalihkan pandangannya ketika merasa ada orang lain di ruangan itu selain dirinya dan sang Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (JohnRen)
FanfictionKingdom Au. Seo Youngho, pangeran kelima, anak dari ratu ketiga yang sudah meninggal ketika dirinya baru saja naik takhta. Dia memiliki penyimpangan seksual, tak peduli akan menikah atau tidak, yang dia lakukan hanyalah menjaga agar kerajaannya teta...