Four

2.2K 310 33
                                    

"Ini makanan anda hari ini tuan"

Renjun terdiam, sarapan macam apa ini?

Diatas meja, hanya tersaji sebuah piring berisi beberapa buah Songpyeon.

"Apa maksudmu? Kenapa sarapannya seperti ini?" Tanya Renjun.

"Maafkan saya tuan, Yang Mulia Raja yang memerintahkan, beliau berkata ini adalah bagian dari hukuman anda" Ucap dayang yang mengantarkan makanan untuk Renjun.

Ah, ngomong-ngomong soal hukuman, dayang itu juga tak berbicara langsung di hadapan Renjun, namun di balik pintu kamar yang Renjun tempati.

"Aku akan makan ini setiap hari? Sampai kapan?" Tanya Renjun.

"Saya tidak tau tuan, yang mulia tidak mengatakan batas waktunya"

Renjun menghela nafas panjang, tidak cukup dengan melarangnya bertemu dengan orang lain dan di rendahkan seperti kemarin, sekarang Youngho juga hanya memberinya makanan seperti ini?

"Tadi kau bilang, makanan hari ini, maksudmu ini adalah makananku sampai nanti malam?"

"Benar tuan"

Renjun hanya tersenyum kecil, apa dirinya kuat hanya makan beberapa buah Songpyeon dalam sehari?

"Baiklah, lagipula aku memang salah" Gumam Renjun lirih, ia melahap satu buah Songpyeon dan menegak satu gelas air.

"Baiklah, tak apa-apa Renjun, ini hanya sementara, kau bisa" Semangatnya pada diri sendiri.

+++

Youngho nampak muram hari ini, ia bahkan mengomentari setiap kesalahan sekecil apapun, dan terus meledak-ledak.

"Jadi, apa yang terjadi dengan adikku ini?" Tanya Taeil.

Youngho mendelik, "Kau pasti sudah mendengar rumornya"

Taeil tersenyum, "Lalu, bagaimana dengan Jisung?"

"Aku menyuruhnya menghafalkan seluruh tata krama seorang pangeran selama lima hari kedepan"

"Ah begitu"

"Hyung, apa sudah ada perkembangan soal beberapa penjarah itu?"

"Ya, Yuta sudah menangkap ketuanya, kita tinggal menyerang beberapa kelompok kecil mereka"

"Jadi, apa motif mereka?"

"Mereka hendak menjadikan para putri menteri untuk dijadikan sandera, dan meminta sejumlah harta untuk ditukarkan nantinya, hanya saja ternyata menculik tak semudah yang mereka pikirkan"

Youngho hanya mengangguk pelan, "Begitu ya, tapi karena semuanya sudah selesai, sebaiknya aku mengurus hal lain"

"Seperti apa? Mengurus Renjun?"

"Ck" Youngho berdecak, "Bukan itu, pada menteri memintaku untuk segera menikah untuk menghasilkan keturunan"

"Dan kau mau?"

"Tentu saja tidak" Sinisnya.

Taeil terkekeh, "Lalu, bagaimana kau mengatasinya? Apalagi sedang banyak huru-hara gara-gara kau memberikan paviliun Hullyunghan pada Renjun"

Youngho mengangkat bahunya acuh, "Entahlah, namun aku akan menolak pemilihan permaisuri ataupun selir, lagipula aku memiliki Renjun"

"Renjun bahkan tak memiliki gelar apapun, kau tidak berniat memberikannya gelar selir?"

Mine (JohnRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang