Eight

2.4K 318 26
                                    

Youngho berjalan menuju kediaman Renjun, untungnya ia tak lupa jika dirinya memiliki janji dengan Renjun. Jika dia lupa, mungkin saja Renjun marah padanya. Meskipun dia tau Renjun tak akan terang-terangan mengatakan bahwa dirinya marah, apalagi dihadapan dirinya.

Begitu pintu dibuka, Renjun langsung berdiri dan menyambut Youngho dengan senyuman manis, "Saya kira anda lupa" Ujar Renjun senang.

Youngho membalas senyuman Renjun, "Tentu saja tidak" Jawab Youngho seraya duduk di hadapan Renjun.

"Kau membuat semuanya sendiri?"

Renjun mengangguk, "Iya, saya belum mencobanya, jadi saya tidak tau apakah ini enak atau tidak, tapi saya harap anda menyukainya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun mengangguk, "Iya, saya belum mencobanya, jadi saya tidak tau apakah ini enak atau tidak, tapi saya harap anda menyukainya"

"Kenapa hanya sedikit? Kau tidak akan makan?" Tanya Youngho, bingung sebab porsi makanan di hadapannya hanya cukup untuknya.

"Sejujurnya, saya banyak makan saat di dapur tadi, jadi saya tidak lapar sekarang ini" Jawab Renjun.

Youngho hanya mengangguk, dia mengambil sendok dan menyuapkan makanan yang Renjun siapkan untuknya.

Sementara Renjun menunggu reaksi Youngho terhadap masakannya, wajahnya terlihat sedikit cemas dan pemasaran.

"Ini enak, kau memasaknya dengan baik"

Renjun langsung menghela nafas lega, ia tersenyum dan mengambil sumpit, memisahkan daging ikan dari durinya, kemudian memindahkannya ke mangkuk Youngho.

"Kalau begitu tolong habiskan"

Youngho sempat terdiam melihat bagaimana Renjun memberikan perhatian seperti itu kepadanya. Bibirnya terangkat sempurna, ia tersenyum dan segera menghabiskan makanan dihadapannya.

"Saat aku kembali nanti, kau harus menyambut ku dengan masakanmu" Ujar Youngho, "Kau pandai membuatnya"

"Maaf, maksud anda, anda akan pergi?"

Youngho mengangguk, "Ada beberapa masalah di perbatasan"

"Berapa lama?"

"Entahlah, mungkin lebih dari satu atau dua bulan"

Wajah Renjun langsung terlihat murung, "Ah, begitu ya" Cuman Renjun sangat pelan.

Youngho belum menanggapi, meski ia mengerti Renjun sedikit kecewa dengan ucapannya.

Selesai dengan makanannya, Youngho mengambil gelas yang sudah Renjun isi dengan air sebelumnya.

"Kenapa kau diam?" Tanya Youngho.

"Ah, tidak apa-apa yang mulia, apa anda menikmati makanannya?" Renjun balik bertanya.

"Hmm, semuanya enak"

Renjun hanya mengulas senyum tipis, namun tak selebar sebelumnya. Ia memanggil dayang untuk membawa peralatan makan yang sudah kosong itu keluar, membiarkan meja hanya di isi sebuah gelas dan poci kecil.

Mine (JohnRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang