"Kau sudah baik-baik saja?" Tanya Jisung khawatir.
"Saya baik-baik saja pangeran, terimakasih sudah mengkhawatirkan saya"
Jisung menghela nafas panjang, Renjun tiba-tiba saja datang ke kediamannya, meminta di temani jalan-jalan di sore hari. Padahal ia sudah khawatir sebab kejadian tadi siang cukup membuang dia dan saudara-saudaranya khawatir.
Ia juga heran, kenapa Youngho memberikan izin untuk Renjun? Padahal kalau dia jadi Youngho, Jisung mungkin akan memaksa Renjun tidak keluar kamar karena takut hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
"Ngomong-ngomong, kenapa leher mu?" Tanya Jisung, menatap leher Renjun yang penuh dengan ruam kemerahan.
"Apa jangan-jangan kau alergi?" Pekik Jisung sebelum Renjun menjawab, "Kau sudah minum obat?"
Renjun tersenyum kikuk, "Eum ya, saya rasa begitu. Tapi saya baik-baik saja pangeran, tidak perlu sampai meminum obat"
"Tapi leher mu—" Jisung bergidik ngeri, "Itu tidak sakit?" Lanjutnya.
"Tidak pangeran, saya baik-baik saja" Ucap Renjun kembali meyakinkan.
"Baiklah, katakan saja jika kau tiba-tiba merasa sakit"
Renjun terkekeh, ia mengangguk mengiyakan ucapan Jisung. Keduanya sampai di tepi danau, Renjun melihat sebuah sampan kecil yang menarik perhatiannya.
"Apa itu bisa digunakan?" Tanya Renjun sambil menunjuk sampan didepannya.
"Itu bisa di gunakan tuan" Kata Kasim Han, ia kembali di tugaskan untuk menjaga Renjun oleh Youngho.
"Kalau begitu aku mau coba" Kata Renjun semangat.
"Tidak, tidak, tidak!" Jisung langsung melarang, "Itu berbahaya. Kita tidak tau seberapa dalam danaunya, kita juga tidak tau apakah sampannya bisa kuat menampung kita semua, bagaimana jika tenggelam?" Tolak Jisung.
"Siapa bilang kita semua yang akan naik?" Renjun mengerutkan keningnya.
"Lalu kau mau naik sendiri begitu? Itu lebih berbahaya"
"Tidak, saya akan naik dengan anda, berdua" Jawab Renjun menekan kata-kata terakhirnya.
Jisung menggeleng, "Tidak mau, aku tidak bisa berenang"
"Tapi kita naik sampan"
"Dan bisa saja sampannya terbaik" Jisung masih saja mencari-cari alasan untuk menolak, ia kemudian menarik tangan Renjun, "Ayo, kita pergi ke tempat lain saja" Ajaknya.
Renjun hanya menghela nafas panjang, ia mengikuti langkah Jisung yang menariknya menjauh dari sisi danau.
"Oh, ada kak Yeeun" Bisik Jisung. Ia mencoba untuk menarik Renjun agar berbalik, berusaha untuk menjauhkan Renjun dari marabahaya.
Oh tentu saja setelah dirinya tau bahwa Yeeun mencoba membunuh Renjun, ia jadi lebih waspada. Ia tidak akan membiarkan Renjun terluka, tidak akan!
Di otaknya tergambar sebuah situasi dimana Renjun terluka, berbaring tak berdaya semenanjung ia disisinya hanya merenung diam. Tidak ada yang menemaninya keluar istana, tidak ada yang mau mendengarkan segala celotehannya selama berjam-jam lamanya, tidak ada yang meladeni segala sikap aneh dirinya.
Mau bagaimana kedepannya jika tidak ada Renjun? Ugh, pasti mengerikan.
"Pangeran Jisung"
Jisung mendelik, ia memaksakan senyumannya dan menatap Yeeun yang berjalan mendekati dirinya serta Renjun.
"Oh ada Renjun juga, kau sudah baik-baik saja?" Tanya Yeeun tersenyum.
Renjun mengumpat didalam hatinya, ia tersenyum dan mengangkat dagunya, "Saya baik-baik saya tuan putri, yang mulia raja mengurus saya dengan baik" Kata Renjun dengan sombongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (JohnRen)
FanfictionKingdom Au. Seo Youngho, pangeran kelima, anak dari ratu ketiga yang sudah meninggal ketika dirinya baru saja naik takhta. Dia memiliki penyimpangan seksual, tak peduli akan menikah atau tidak, yang dia lakukan hanyalah menjaga agar kerajaannya teta...