Update yang kelambatan karena saya sibuk. Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
*Yoongi POV*
Jimin, Park Jimin. Adalah putra tunggal dari Park Chanyeol dan juga mendiang Byun Baekhyun, pemilik CB group, perusahaan besar dengan satu agensi hiburan, satu stasiun televisi, dua hotel besar juga yayasan sekolah yang berada di bawah naungannya. Well bisa dikatakan kalau Jimin adalah generasi penerus sendok emas atau bisa dibilang chaebol.
Sedangkan Kim Namjoon dan Kim Taehyung adalah sepupu dekatnya, putra dari adik perempuan Park Chanyeol yang meninggal tiga tahun lalu akibat kecelakanan mobil, sehingga praktis Park Chanyeol mengangkatnya menjadi anak angkat, hingga kini mereka di labeli sebagai kakak dan adik Park Jimin.
Park Jimin menjadi trainee di salah satu agensi artis besar di korea. Namanya sudah cukup terkenal bahkan sebelum ia debut, membintangi beberapa drama musikal dan juga acara survivor namun tak kunjung-kunjung debut. Kabarnya memang dia sendiri yang menolak untuk debut. Dasar manusia aneh. Lalu apa gunanya ia menjadi trainee bertahun-tahun.
Aku membaca lagi beberapa lembaran kertas berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Park Jimin. Sejak awal ia mencoba mengorek informasi tentangku dengan menyewa seseorang, aku bergerak lebih cepat mencari tahu tentangnya juga. Awalnya kupikir ia orang suruhan ibuku untuk mengawasiku karena gelagatnya begitu aneh, syukurlah ia hanya Park Jimin, maksudku bocah random yang memang bisa kutemui di dalam kehidupan sehari-hari tanpa campur tangan ibuku.
Tak ada yang menarik, disini hanya ada informasi kegiatannya sehari-hari, daftar orang-orang terdekatnya, kebiasaanya, hal-hal yang disukainya.
Mengkoleksi barang-barang branded. Jimin anak orang kaya itu bukan hal yang aneh. Anak orang kaya cenderung melakukannya juga, contohnya Seokjin dan Hoseok yang jadi beban orang tua demi gaya hidup mereka.
Tak ada yang spesial, hanya informasi biasa. Jadi aku menutup map dan melemparnya asal. Mengetahui bahwa Jimin bukan bagian dari ide gila ibuku merupakan suatu kelegaan. Aku tak sepenuhnya membenci ibuku, namun aku juga ingin hidupku jauh-jauh dari campur tangannya. Jarak adalah suatu anugerah di antara kami.
Alasannya hanya aku ingin hidup tenang. Ibuku adalah maniak gila yang memimpin sebuah organisasi gelap. Akubersyukur ia tak pernah mengenalkanku secara official bahwa aku adalah anaknya. Aku hanya ingin hidup normal dan orang-orang disekitarku tak akan kena imbasnya. Lagipula kalau aku berada di bawah tangannya hidupku sudah dipastikan sengsara dangan segala aturan aneh dan juga didikan gilanya.
"Menemukan sesuatu yang menarik?." Tanya Jungkook. Ia datang dengan satu cup ramen di tangannya lalu menarik kursi duduk di depanku.
"Tidak." Jawabku sembari menyulut rokok yang terselip di bibirku. "Ia mencari tahu tentangku hanya karena penasaran saja. Seperti tak tahu saja manusia kelebihan uang, kau ingat seokjin yang menyewa stalker untuk mengawasi mantan brengseknya? Ya semacam itu."
Jungkook menyeruput mienya hingga pipinya menggembung sperti tupai, buru-buru mengunyah dan menelannya. "Yang perlu kau tahu adalah penghuni lantai enam, kamar 023. Dia orang suruhan Mama Narsha, beberapa hari ini kulihat ia mengikuti kita, walau tak terang-terangan. Mungkin hanya ingin tahu keadaanmu saja. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Jangan menyuruhku menghajarnya, dia wanita,hyung. Aku tak mungkin menghajar wanita kan. "
Astaga. Aku bahkan tak menyadarinya. Itulahmengapa aku membutuhkan Jungkook di sisiku. "Mengapa kau baru memberi tahu, sialan."
"Habisnya kau sibuk patah hati dan menghabiskan waktumu dengan Jimin hyung." Cibirnya kini menyesap kuah dari cup ramennya dengan nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Minyoon)Young Wild and Free ~ OnGoing
FanfictionMinYoongi itu penuh misteri dan Jimin tertarik karenanya. Boy x Boy Cast all member BTS. Another idol as supporting cast. Langsung baca aja,ga bisa bikin sum.