4. True colors

1.8K 348 37
                                    

Aku memutuskan untuk melanjutkan ini.hehe

(Yoongi P O.V)

Apa aku pernah bilang kalau Seokjin itu gila?

Setelah kemarin menyuguhkan drama dan termehek-mehek dihadapanku mahkluk tidak jelas itu sudah kembali seperti sedia kala. Seolah-olah tak pernah terjadi apapun padanya kemarin. Padahal kalau ingat wajah bengkak dan mata sembabnya membuatku ingin mengumpat. Sekarang dia bisa tertawa terbahak-bahak entah karena apa dengan Namjoon.

For bali hai, Namjoon.

Sejak kapan mereka se akrab itu?

"Kau cemburu? Ck!! Namjoon memang keren tapi aku tak menyangka tipemu seperti itu."

Aku menoleh,ke arah suara menyebalkan yang familiar di telingaku.

Gezz,Jimin yang menyebalkan.

"Ck!! Stop talking nonsense you moron." salakku lalu beranjak pergi dari sana. Tapi sesuai dugaanku pemuda bertubuh atletis-tapi pendek itu tetap mengikutiku.

"Kau menatap mereka seolah-olah ingin membakar mereka hidup-hidup." komentarnya lalu tertawa.

Aku memilih diam tak menggubris ucapannya. Kareana aku tahu,menanggapi ocehan Jimin yang kadang tak ada gunannya bisa berpotensi membuat aliran darahku naik ke ubun-ubun. You know-- ,kesal.

Karena peemuda tampan-ralat maksudku menyebalkan ini hobi sekali membuatku kesal.

"Kau tidak ke atap lagi?" tanyanya saat langkah kakiku berbelok ke arah kantin.

Aku hanya mendengus kecil,sedangkan Jimin hanya tersenyum melihat ekspresiku yang kentara sekali jengah terhadapnya.

Oh,lupakan Jimin. Aku kemari punya misi lain. Dan misiku ada di meja dekat jendela. Sepasang murid yang sedang sibuk mengobrol sembari tertawa sesekali.

"Jungkook!!"

Jungkook langsung menoleh ke arahku,ekspresinya takut-takut.

"Oh,hai Yoongi hyung...." menoleh ke arah Jimin dengan kening mengkerut. "Hai juga Jimin hyung."

Aku menarik kursi dan duduk disebelah Jungkook,sedangkan Jimin sudah mengambil tempat tepat disebelah adiknya,Taehyung.

Ya,aku memang sedang berencana memantau aktifitas dua mahkluk ini. Kuharap ada yang mengerti betapa posesifnya aku bila menyangkut Jungkook. Adik kecilku yang polos ini tak akan kubiarkan dekat dengan orang asing. Apalagi dengan adik si menyebalkan Jimin,Kim Taehyung. Yang kentara sekali terlihat mencoba dekat dengan Jungkook.

Taehyung mengangguk sopan sembari tersenyum tipis. "Sudah makan,hyung? Ingin kupesankan sesuatu?"

Sebelum aku melontarkan jawaban Jimin menyela. "Hei!! Apa kau lupa ada aku disini? Aku ini kakakmu,kenapa kau menawarinya lebih dulu." Jimin menyentil kepala Taehyung. Dasar konyol.

"Tidak terimakasih. Aku hanya ingin bertemu jungkook." jawabku dengan nada datar sedatar ubin marmer kantin ini.

Taehyung tersenyum kaku,gugup.

"Kalian membicarakan apa,serius sekali." tanyaku pada Jungkook,mengintrogasinya tepat dihadapan Taehyung. Ini kode agar dia tahu kalau Jungkook ada adalam lingkaran perlindunganku jadi dia akan berpikir sejuta kali sebelum berbuat aneh terhadap adikku.

Jungkook meringis. "Hanya membahas pelajaran,aku meminjam catatan Taehyung lagi. Pelajaran disini sedikit berbeda dari sekolah kita yang lama." jawab Jungkook.

"Oh..." kataku,lalu menatap taehyung. "Kuharap memang benar-benar pelajaran ya. Tapi sejak kapan ada pelajaran dimana bagiannya harus tertawa-tawa dan memegang tangan." desisku.

(Minyoon)Young Wild and Free ~ OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang