(Jimin P.O.V)
Akhirnya Yoongi tertidur pulas,setelah menghabiskan dua box ayam pedas Mexicana dengan berurai air mata dan ingus yang entah karena kepedasan atau karena menangisi rasa sakit hatinya.
Tapi kutebak sih dia begitu karena sakit hati.
Buktinya dia menyumpahi Zhoumi sepenuh jiwa sambil terus mengunyah rakus potongan ayam.
Sungguh terlihat seperti monster,monster yang cantik. Kecuali mata bengkak sembabnya yang kubenci. Aku benci melihatnya menangis tapi akan lebih baik bila ia bisa menumpahkan kekesalannya dengan menangis daripada memghabiskan stok minuman kerasnya.
Aku takut dia menjadi sakit,tadi saja sudah bolak-balik kamar mandi mengeluarkan semua isi perutnya alias throw up.
Kasihan sekali. Duh rasanya gemas ingin menonjok wajah mantan brengseknya. Tapi kan sudah dilakukan oleh Jungkook,apa kutambah saja ya? Rasanya dongkol sekali mengetahui ada manusia tak berperasaan sepertinya.
Apa hanya karena sudah beberapa bulan ini mereka menjalin hubungan jarak jauh? Tapi kalau cinta jarak seharusnya bukan masalah kan? Berarti memang zhoumi positif bedebah.
Aku tak memgerti memang akar masalah mereka,atau sebelumnya hubungan mereka tak berjalan dengan baik. Tapi bagaimanapun juga kurasa Yoongi tak pantas mendapat perlakuan seperti itu bukan? Meski judes dan terkenal dingin,aku tahu kok sebenarnya dia orang yang baik. Hanya saja mulutnya yang kejam.
Untung saja hari ini aku tidak mendapat semburan apinya. Mungkin hatinya terlalu lelah untuk sekedar marah-marah.
Ponsel Yoongi bergetar di atas meja.
Kulirik siapa yang menelpon.
Jungkook.
Angkat sajalah,toh juga Jungkook. Aku yakin Yoongi tak akan marah.
"Halo,Kook." sapaku.
"Lho Jimin hyung,Yoongi hyung mana?"
"Tidur." kulirik Yoongi yang sedang bergelung meringkuk di sofa bulu bulat besarnya seperti anak kucing lucu. Kubetulkan letak selimutnya yang melorot.
"Dia kelelahan. Habis menangis dan kekenyangan , makanya tidur. Biarkan saja ya. Kalau ada yang ingin kau sampaikan nanti saja,jangan membangunkannya dulu."
"Oh,aku hanya ingin memastikan kalau dia baik-baik saja,hyung. Yoongi hyung tidak melakukan hal macam-macam kan? Tolong sembunyikan racun serangga di laci laundry atau buang saja jauh-jauh dan tolong kunci akses balkon dan sembunyikan kuncinya."
Aku memutar bola mata. "Astaga,berlebihan sekali Kook. Dia baik-baik saja dan tidak akan bunuh diri. Yoongi tidak sebodoh itu. Yaaah,bodoh sih mau-maunya punya pacar brengsek."
Jungkook tertawa diseberang sana. "Yah,mudah-mudahan saja tendanganku melumpuhkan fungsi kelaminnya. Sumpah aku masih emosi kalau ingat."
Aku ikut tertawa tapi buru-buru kututup mulutku takut Yoongi bangun. "Kau sendiri bagaimana disana,ibumu bagaimana? Kau disana dulu ya,aku yakin yoongi juga sependapat denganku. Lagipula tim pengacaraku masih membutuhkanmu dalam jangkauannya. Kau sudah membuat babak belur salah satu penduduk Busan,ingat?" Aku berjalan menjauh dari Yoongi,sedikit berbisik juga."Aku akan merahasiakan dari Yoongi kalau Zhoumi menuntutmu.Jangan khawatir pengacaraku pasti bisa menyelesaikan semuanya. Lagipula ada Taehyung juga disana.Jadi jangan khawatir."
Jungkook mendesah keras. "Ibuku baik.Dan bukankah sebaiknya aku mengikuti proses hukum. Dipenjara tiga bulan tidaklah buruk. Lagipula itu sepadan dengan apa yang sudah kulakukan.Kurasa Yoongi hyung akan setuju kalau aku bertanggung jawab. "
Astaga anak polos ini. "Jangan gila!! Kau ingin Yoongi murka? Sudah serahkan saja semuanya padaku dan Taehyung. Sementara kedua temanmu belum pulang aku akan rutin mengunjungi Yoongi. Jadi jangan khawatir,oke!"
"Kau tidak sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan kan,hyung?" tuduh Jungkook cepat.
"Astaga!! Apa aku terlihat se jahat itu?"
Jungkook terkikik. "Kau suka pada Hyungku. Mengaku saja!"
"Kau benar. Tapi tidak,Jungkook.Ah maksudku tidak, Aku tidak serendah itu,meskipun aku ingin bersamanya."
"Baiklah aku percaya padamu hyung."
Aku merengut memandang sekitarku yang berantakan sekali,kakiku bahkan menyandung segerombolan botol soju kosong di lantai. "Ya ampun tempat ini mirip pembuangan sampah."
"Apa kau bisa menelpon cleaning service? Yoongi hyung tidak akan pernah mau bersih-bersih."
"Tentu saja,dan apa kau tahu dimana Yoongi menyembunyikan semua alkoholnya?"
"Untuk apa?"
"Aku akan membuangnya saja,lihatlah mahkluk kecil mungil itu bisa saja teler kalau mendapatkan alkoholnya lagi."
Jungkook mendesah."Benar juga. Ada di dalam oven dibawah electric stove. Yoongi hyung selalu menyembunyikannya disana karena Hoseok hyung selalu mencuri persediaan minuman kerasnya." jungkook terkekeh pelan. Agaknya ia setuju padaku.
Aku menggeleng tak percaya. Dasar kumpulan sahabat aneh. Bagaimana mungkin mereka bisa kompakan sintingnya.
"Baiklah. Kututup. Sampaikan salamku pada Taehyung. Dan kalau kau membutuhkan sesuatu katakan saja padanya. Jangan sungkan."
"Baiklah. Terimakasih,hyung. Aku titip hyungku padamu."
Pip
Kuletakkan ponsel yoongi di bar sarapan dan mencari oven yang dimaksud Jungkook.
Aku menemukannya dengan mudah.
Bila dalam keadaan mati tentu saja apapun yang ada di dalamnya tak terlihat. Cukup pintar juga ia menyembunyikannya. Tempat seperti ini pasti tak pernah terpikirkan oleh si Hoseok teman Yoongi.
Dan saat kubuka penutup oven.
"Oh Fuck!! You are serious dumb,Yoon."
Saat kubuka,puluhan botol liquor berkadar alkohol tinggi bederet di dalamnya. Min Yoongi benar-benar parah dalam urusan alkohol. Kulkasnya saja sudah penuh bir,ditambah ini menjadi kegilaan yang sempurna.
"Separah inikah dirimu,Yoon?"
Tbc
Kali ini cukup 750words saja. Wkwk
Jimin aku padamuuuuuuh
xoxo
Kak anu
KAMU SEDANG MEMBACA
(Minyoon)Young Wild and Free ~ OnGoing
FanficMinYoongi itu penuh misteri dan Jimin tertarik karenanya. Boy x Boy Cast all member BTS. Another idol as supporting cast. Langsung baca aja,ga bisa bikin sum.