Mengapa saya cuma meng-update Minyoon?? Sesungguhnya saya penganut Yoongi Bottom jadi pair mana saja oke asal Yoongi bottom.
Selamat membaca...
( Yoongi P.O.V )
Jimin tak sepenuhnya menyebalkan. Sedikit sih,tapi kuakui ia sudah melewati seleksi mahkluk hidup yang bisa kutoleransi untuk dekat denganku. Bagaimanapun aku memasang kualisifikasi pada siapa saja yang akan ku anggap sebagai teman. Mungkin itu terdengar tak bagus bagi sebagian orang,tapi itulah aku. Aneh? Tidak. Aku hanya tak suka membangun koneksi dengan sembarang orang. Seharusnya aku bergabung saja ke anti sosial sosial club.
Setelah menyelamatkanku dari kemungkinan mendapatkan berondongan pertanyaan-- yang tak ingin kujawab -dari Hoseok maupun Jin aku segera kabur dari sana. Pilihanku adalah pergi ke Busan bersama Jimin. Kurasa dia tak menolak dan mengorbankan jadwal latihannya dengan suka rela saat kulihat ia tersenyum begitu lebar hingga kedua matanya tenggelam saat menanggapi ajakanku.
Dan Jimin yang menyetir.
Aku masih bertanya-tanya bagaimana caranya ia mendapatkan lisensi mengemudi di usianya yang tergolong muda. Murid SMU seperti kami kan masih tergolong muda. Ah,tapi Hoseok dan Jin juga punya. Seharusnya aku tak perlu bertanya karena uang pasti berperan penting dalam prosesnya.
"Maaf mungkin kau sedikit tidak nyaman,aku belum mencuci mobilku sejak sebulan yang lalu. Aku biasanya memakai punya Namjoon Hyung dan jarang memakai mobilku sendiri."
Aku menatap Jimin dan berjengit jijik.
"Hei,jangan menatapku seperti itu. Chimmy bahkan hampir tidak pernah keluar dari garasi." protesnya.
Aku tertawa. "Namanya Chimmy? Bagus,si kuning ini punya nama juga." menyentil replika mobilnya yang menggantung di spion dalam.
"Keren bukan?" Kata Jimin bangga.
Dalam hati aku misuh. Bandingkan saja pada bugati milik Seokjin atau Porsche milik Hoseok. "Keren. Aku saja tidak punya."
"Jangan bercanda,uangmu kan banyak. Kau bisa tinggal di apartemen semewah itu untuk ukuran murid SMU saja luar biasa. Tidak mungkin kalau tak punya kendaraan pribadi,apa orang tuamu melarangmu membelinya?" Tanya Jimin.
Orang tuaku-- maksudku ibuku bahkan bisa membuatkan pabriknya untukku. "Aku dan Jungkook lebih suka naik bus." Jawabku simpel.
"Sungguh? Wah...Rupanya kau orang kaya yang cukup down to earth juga ya. Tidak seperti dua sahabatmu yang lain. Kalau boleh tahu,apa bisnis yang dijalankan orang tuamu?" tanya Jimin.
Nah sekarang Jimin terlihat seperti sedang menginterogasiku. Atau memang seperti itu. Entah apa maksudnya,Jimin menjadi begitu penasaran tentang hidupku. Aku bahkan ingat pertemuan kami di supermarket yang lalu dengan mudahnya ia mengetahui kehidupan lamaku di Busan. Dan sampai sekarang aku masih penasaran bagaimana caranya ia mendapatkan semua informasi itu.
Bedanya sekarang ia terang-terangan bertanya. Mungkin terlihat normal,tapi bagiku tidak. Aku tak menyukai manusia kepo.
"Untuk apa kau bertanya?" Tanyaku penasaran.
"Memangnya tidak boleh? Kan wajar kalau bertanya. Itu artinya aku ingin tahu." Jawabnya sedikit kesal.
Aku tersenyum kecil. "Bukanya biasanya kau lebih suka mencari tahu sendiri."
Skak!! Jimin agak sedikit gelagapan mendengar jawabanku.
"Ya...uhm...itu... Lupakan!" Menyerah Jimin memilih mendengus keras-keras dan kembali berkonsentrasi pada jalanan.sementara aku menahan untuk tidak tertawa. Jimin tak ubahnya pencuri yang ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Minyoon)Young Wild and Free ~ OnGoing
FanficMinYoongi itu penuh misteri dan Jimin tertarik karenanya. Boy x Boy Cast all member BTS. Another idol as supporting cast. Langsung baca aja,ga bisa bikin sum.