2.Min Yoongi

2.6K 406 20
                                    

Selamat membaca....😋



Aku bersyukur karena setidaknya masih beradaptasi dengan situasi sekolah disini aku dapat menemukan sebuah tempat persembunyian yang cukup tenang.
Demi celana dalam Neptunus,sekolah ini jauh lebih berisik dari sekolah lamaku,murid-muridnya benar-benar Hyperactive,bahkan untuk tempat paling tenang sekelas perpustakaan mereka masih berisik disana,bahkan lebih buruknya ada yang bercumbu.It's tottaly sucks,aku nggak habis pikir dikemanakan urat malu mereka.

And here i'm diatap sekolah,berteduh di bawah naungan tandon air,melindungiku dari panas matahari siang ini.Disini tenang dan menyenangkan,aku bisa mengerjakan laporanku dengan damai,dan aku bisa dengan bebas merokok dan menegak birku dengan aman.

Mungkin kalian sedikit bertanya-tanya mengapa aku yang notabene seorang siswa melakukan perkerjaan yang seharusnya tidak dikerjakan seorang anak SMA, mengesampingkan masa-masa remaja yang menyenangkan hanya demi menggerakan sebuah perusahaan besar,ya kan?.

Aku hanya bisa menjawab kalau aku menyukainya dan mungkin darah seorang pembisnis yang diturunkan ibuku mengalir sempurna dalam darahku. Aku bahkan sudah melakukannya sejak berumur sepuluh tahun,disaat anak-anak yang lainnya sibuk bermain dengan mobil remote controlnya,aku sudah di tempa tentang berbagai cara mengakusisi sebuah perusahaan,tentang pergerakan pasar saham dan segala tetek bengek bisnis.Ibuku tidak akan membiarkan putra satu-satunya menjadi anak yang biasa-biasa saja.

Berbicara soal ibuku,mungkin yang dunia tahu adalah Min Narsha seorang model dan pembisnis yang sukses,setidaknya hanya itu.

Tapi aku,aku mengenal Ibuku sepenuhnya,bahkan sisi gelapnya yang tidak diketahui kebanyakan orang sekalipun.

Ibuku adalah pimpinan sebuah kelompok mafia yang paling ditakuti di benua amerika bagian selatan.Dia melakukan apasaja yang berhubungan dengan sisi gelap dunia,pembunuh bayaran, gembong narkoba,human trackffacing,jual beli organ tubuh manusia,penyelundupan senjata,hacker,singkatnya dia adalah Hell on earth.

Min Enterprisse Holding hanyalah sebuah kamuflase untuknya.Aku yang menjalankannya karena aku tidak akan pernah sudi menyentuh bisnis kotornya.Mungkin aku adalah orang yang penuh dosa,tapi aku tidak akan membiarkan diriku menjadi sepertinya.

Dia memang ibuku,tapi aku membencinya.Karena dia tidak pantas disebut sebagai orang tua.
Aku merasa yatim piatu setiap harinya.

"Tempat yang sempurna untuk merokok,huh?"

Aku mendongak.
Shit...
Dia lagi. Apa sih maunya?

Aku mencoba mengabaikannya dengan tetap fokus pada layar mac-ku.Sedangkan si objek yang ku abaikan kini telah duduk bersila disampingku bersandar santai pada tiang beton penyangga tandon air.

"Apa maumu?" tanyaku tanpa menoleh.

"Tidak ada..." desisnya. "Hanya saja ingin menyendiri juga."

Aku tertawa,lebih ke tawa mengejek. "Kau sedang kabur dari para penggemarmu,huh?" Dengusku sebal.

Selama sebulan berada di sini aku sering melihatnya diekori oleh segerombolan siswa-siswa berisik yang menyatakan diri sebagai penggemar Park Jimin.

"Kau memperhatikanku?" ejeknya

Sialan!!

"Ck!! In your fucking dream." jawabku,menghembuskan asap putih dari mulutku.
Jujur saja aku masih kesal padanya tentang kelancangannya mencari tahu riwayat hidupku sewaktu di busan.Tapi aku bersyukur juga bahwa dia tidak pernah membahas atau menyinggungnya lagi.Setidaknya belum.

Jimin terkekeh. "Kau dan mulut pedasmu itu..." merebut kaleng bir di gengamanku lalu menegaknya pelan.Aku baru saja akan protes tapi kaleng itu sudah kembali ke genggamanku. "Menarik."

(Minyoon)Young Wild and Free ~ OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang