____*____
"Woy, Daf! Mau kemana lo?" teriak Edo memanggil Dafi yang tiba-tiba berlari kembali kearah sekolah, padahal kita udah sampai didepan gerbang.
"Buku tugas gue ketinggalan, lo pada duluan aja." teriak Dafi yang mulai jauh dan tak terlihat karena berlari dengan kencang.
"Ya udah lah, yuk pulang aja."
Gue, Zulfan dan Edo berjalan kearah halte dan menunggu angkot. Setelah beberapa menit menunggu, angkot yang ditunggu pun akhirnya datang. Kita bertiga pun masuk dan angkot mulai melaju.
**
Dafi terus berlari menuju kearah tangga lantai 2, letak kelasnya memang berada dilantai atas. Setelah dia sampai dikelasnya, dia segera berjalan kearah bangkunya dan mengobrak-abrik kolong bangkunya.
Setelah mendapatkan apa yang dia cari, dia segera memasukanya kedalam tas lalu bergegas keluar dari dalam kelas. Namun, baru beberapa saat kakinya melangkah. Suara tangisan seseorang membuatnya berhenti.
"Siapa tuh yang nangis? Apa gue salah denger ya?" tanya Dafi pada dirinya sendiri.
Dafi mencoba menghiraukannya lalu melangkah kembali, namun suara tangisan itu kembali terdengar.
"Hikss... Hikss...."
"Tolong." samar-samar terdengar suara lirih minta tolong dari ruangan kelas yang ada disana.
Dafi yang penasaran mulai menyusuri lorong dilantai dua, dan memfokuskan telinganya agar dapat mendengar asal suara tangisan seseorang tersebut.
"Hikss... Hikss...."
Dafi mulai mendengar suara tangisan tadi menjadi lebih jelas, dia memeriksa setiap kelas dari jendela. Namun, kelas yang dia lihat sudah banyak yang kosong. Atau mungkin, semuanya memang sudah kosong.
Hingga pada ruangan ketiga dari kelasnya, dia mendengar sesuatu. Dafi mencoba mengintip kedalam kelas dari jendela, namun tiba-tiba....
"Aaaagggrrhh...."
Muncul kepala dari bawah tembok, dan menatap Dafi tidak suka karena mengintip kelasnya.
"Anjir lo, bikin gue kaget aja. Lo lagi ngapain?" Dafi mengelus dadanya yang sudah berdisko gara-gara temannya yang muncul tiba-tiba di jendela.
"Harusnya yang nanya itu gue, ngapain lo ngintipin kelas gue? Mau maling lo?" tuduh Anwar, teman satu angkatan namun beda kelas dengan Dafi.
"Enak aja, gak usah nuduh sembarangan lu. Gue bisa laporin lo kekantor polisi atas nama pencemaran nama baik!"
"Alahh, maling mana ada ngaku. Yang ada penjara penuh noh kalo para maling ngaku."
"Ettdahh ni anak ngeselin juga ya, gue timpuk pake sepatu baru tau rasa! Lagian gue aneh, ya, sama lo. Lo ngapain dikelas sendirian, orang-orang udah pada pulang. Lo malah santuy-santuyan disini, pasti ada apa-apa nih!"
"Ehh, lu gak usah nuduh sembarangan! Gue tadi ketiduran, pas bangun ternyata udah pada pulang."
"Bacot lu, nggak mungkin kan, lu ditinggalin didalem kelas sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
FADLI STORY'S [ END ] ✔
HorrorFadli dan ketiga temannya sering diteror oleh seorang hantu siswi disekolahnya, hantu siswi tersebut ingin meminta tolong pada mereka untuk menemukan tubuhnya yang belum ditemukan dan dikuburkan. Siswi tersebut tidak tahan dengan bullyan temannya da...