15. STARS IN OUR SKY

225 24 13
                                    

🏡🏡🏡

"Sesuap lagi, kak!" Arumi dekatkan sesendok bubur kedepan mulut anak sulungnya.

Felix menggeleng dengan menjauhkan wajahnya dari sendok di tangan Mamanya. Perutnya sudah tak sanggup lagi menerima sesuappun makanan masuk.

"Nggak mau, Ma. Udah kenyang" tolak Felix meski nyatanya baru 5 sendok bubur yang masuk ke dalam perutnya.

Arumi mengalah. Ia turunkan tangannya yang memegang sendok ke mangkuk bubur anaknya.

"Yaudah, entar kakak makan roti aja ya buat ganjel perut" pinta ibu dua anak itu.

"Mas Bian pulang jam berapa ya, Ma?" Tanya Felix tanpa menjawab ucap Mamanya.

"Sebentar lagi paling sampai, sayang. Felix sabar yaa" jawab Linda yang hari ini kebagian jaga Felix dengan Arumi.

"Kok lama?" Rengek Felix.

Kedua ibu itu maklum dengan rengekan dan sikap Felix yang berubah manja dua kali lipat dari sebelumnya. Kondisi Felix masih perlu waktu penyembuhan dari gagar otak ringannya.

"Iyaa, iyaa.. entar Mama WA deh si Aa' buat cepet ke sini" ucap Linda mengalah.

Felix anggukan kepala. Ia merasa tak enak karena bersikap begini pada kedua Mamanya. "Maaf ya, Maa.. Felix jadi kolokan gini" ucap Felix sedih.

Arumi tersenyum kecil, ia angkat dagu anaknya untuk bawa anaknya menatap matanya. "Nggak papa sayang. Kami maklum kok. Kan Felix lagi masa penyembuhan. Wajar kalau jadi manja gini"

"Iyaa, sayang. Sekarang Felix nggak usah khawatirin apapun ya sayang. Cukup happy ajaaa, hehehe" tawa Linda untuk hibur menantunya itu.

Berhasil. Felix kembangkan senyumnya.

"Naah, gitu dong, senyum! Kan cantik anak Mama. Ya, nggak Mama Linda?"

"Bener banget dong Mama Arumi! Menantu Mama Linda ini paling cantik sejagad raya pokoknya!" Linda tangkup pipi putih Felix hingga buat si empunya terkekeh kecil.

"Makasih Mama-Mama ku sayang. Makasih udah jagain Felix dari pertama Felix masuk ke rumah sakit sampai sekarang" Felix genggam kedua tangan Mamanya itu dengan sama erat dan hangat.

"Sama-sama sayang" ucap keduamya hampir berbarengan hingga timbulkan tawa mereka bertiga.

"Aduuh, apa nih kok pada ketawa-ketawa?" Ucap Caecil yang baru datang dengan Alea untuk gantikan kedua Mama mereka menjaga Felix.

"Kak Feliiix" Alea lepas gandengan Caecil lalu peluk si mungil yang rentangkan kedua tangannya di atas kasur.

"Halo, Leee.. udah pada makan?" Tanya Felix untuk Caecil dan Alea.

"Udah kok kak. Tadi mampir ke Penyetan dulu sebelum kesini." Caecil dekati kakaknya lalu beri kecupan di pipi Felix.

"Kak Fel, ini Alea sama kak Caecil beliin cheese cake sama puding" Alea buka paperbag yang didalamnya ada sebuah kotak berisikan dua makanan kesukaan Felix itu.

"Iih yaampuun, makasih sayang-sayang kuuuu! Sini kiss dulu!"

Cup

Cup

Satu kecup di pipi, Felix sematkan untuk Caecil dan Alea secara bergantian. Ia senang sekali karena keduanya gampang dekat dan kini sudah lengket pada satu sama lain. Felix lega. Tak perlu waktu yang lama untuk buat kedua adik-adiknya ini akrab dan dekat.

"Tuh, dek! Kak Felixnya entar dipaksa makan cheese cakenya ya?! Tadi cuma makan bubur 5 sendok aja, tau.. paksa makan entar kakaknya deh, dek!" Adu Arumi pada kedua gadis yang duduk di samping kanan dan kiri si sulungnya.

ARUNIKA ● ChangLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang