10. NIGHT AT BANDUNG

264 23 0
                                    

🏡🏡🏡

"Kak Felix! Siniii!" Lambaian Alea meminta sang kakak ipar mendekat ke meja yang telah ia tempati.

Maka Bian gandeng tangan sang calon istri menghampiri adiknya yang kini telah sibuk memilih menu seblak yang ia ingini. Dengan perhatian, Bian tarik kursi kotak disebelah Alea untuk diduduki Felix.

"Makasih, mas" balas Felix setelah duduk nyaman di kursinya.

Bian balas dengan usakan lembut di poni si manis. "Adek mau pesan yang mana?" Tawar Bian berikan daftar menu 1 lagi untuk Felix.

"Hmm.. apa ya? Kalau Alea mau pesan yang mana?" Felix dekatkan dirinya pada si remaja yang kini geser buku menu ke arahnya.

"Kalau aku pilih yang original aja kak Fel. Pake level 2 aja soalnya aku nggak bisa makan pedes, hehe"

Felix ikut terkekeh kecil, "Yaudah kak Felix samain aja deh sama Alea. Tapi tambah toping Dumpling keju deh"

Alea segera tulis pesanan Felix ke lembar pesanan.

"Mas mau yang mana?" Tanya Felix pada Bian.

"Hmm.. mas mau yang pakai kwetiau sama topingnya batagor aja deh, sayang"

"Minumnya apa, mas?"

"Lemon tea anget aja deh, dek"

"Aa' mau level berapa A'?" Giliran tanya Alea.

"Samain kayak kalian aja deh, Le"

"Okee.. kak Felix minum apa kak?"

"Kakak mau jeruk anget aja deh, Le"

"Okee, sip! Bentar yah aku kasih pesenannya ke Aa'nya dulu!" Pamit Alea lalu pergi ke meja pemesanan.

"Masih dingin, sayang?" Tanya Bian.

Felix yang sudah memakai 2 rangkap baju, gelengkan kepala. Bandung sore tadi diguyur hujan deras hingga menjelang magrib. Buat Felix yang kulitnya sudah terbiasa dengan cuaca Jakarta menjadi menggigil kedinginan. Untung Bian masih menyimpan sweeternya di lemari kamar untuk dipinjamkan pada sang calon istri.

"Kalau masih dingin, nih pakai jaket mas aja, dek!" Bian bersiap melepas jaket coklatnya namun Felix buru-buru melarang.

"Nggak usah mas Bian! Udah cukup kok sweeternya. Mas pake aja jaketnya. Entar malah mas yang masuk angin!" Felix rapihkan lagi jaket Bian ditubuh bongsor calon suaminya itu.

"Cieeeh.. perhatian banget sih kak Felix ke Aa'. Jadi pengen cepet-cepet lihat kalian di pelaminan deh" Alea dudukan diri di samping Felix lalu topang dagunya dengan kedua tangan.

"Harus perhatian lah, Le! Namanya juga sama pasangan. Emangnya kamu?! Halu terus sama oppa-oppa mu" ejek Bian yang langsung dapat pukulan kencang dari Alea di lengan besarnya.

"Aduuh! Sakit Alea! Adeek! Mas di pukul Alea tuh!" Adu Bian pada Felix.

"Aa' duluan yang ngeselin! Heran deh aku! Kok kak Felix yang sebaik, secantik, seanggun ini mau-maunya nikah sama orang paling nyebelin kayak Aa'! Huh!" Alea lipat kedua tangannya di depan dada. Pipinya menggembung, ekspresikan rasa sebalnya pada sang kakak.

"Mas Bian! Jangan dinakalin, ah adeknya! Minta maaf ayo ke Alea!" Bela Felix pada sang adik Ipar.

"Ih, kok adek jadi belain si bocil sih?! Nggak belain mas?!" Bian tatap Felix sekaan tak percaya kekasihnya malah salahkannya juga.

"Wlee! Emang cuma kak Felix yang baik! Aa' jelek! Wlee!" Ejek Alea setelah dapat belaan dari Felix.

"Tuh  kan, dek! Alea juga nakal tuh!" Bian tujuk wajah kecil adiknya yang sunggingkan senyum mencemooh.

ARUNIKA ● ChangLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang