4

173 11 0
                                    

Namun pada akhirnya aku akan tetap membenci dirinya. Dan tidak akan pernah menyayangi mu

~marvell arshenio gerlanda~

*

*

*

*

*

*

*

"Kemana sih tu anak, lo dateng habis sama gw" Gerutu marvell

"Cakra pul---"

BRUKH

Belum sempat cakra menyelesaikan kalimatnya. Terlebih dahulu marvell menghantam perut cakra tanpa aba aba membuat cakra terkapar di lantai

"Arkh"

"Darimana lo?! " Tanya marvell dengan wajah marahnya

"Sakithhh?! "Lirih cakra, menahan semua rasa sakit yang diberikan oleh marvell

BRUKH

Lagi dan lagi marvell menghantam perut cakra yang kedua kalinya membuat perut dirinya begitu perihh akibat hantaman yang diberikan oleh sang kakak

"JAWAB SIALAN?! " bentak marvell

"Aku h-habiss keluarhh samahh a-andra?! " Balas cakra dengan terbata bata

"Sampai tengah malam? Lo tau batasan nya kan? TAU KAN?! " Dengan ragu cakra mengangguk kepalanya

"Kalo sampe gw tau lo pulang tengah malem lagi apalagi tanpa seizin gw, tubuh lo bakal lebih parah dari ini?! " Setelah mengatakan itu begitu saja marvell pergi meninggalkan cakra yang begitu kesakitan

"Astaghfirullah den cakra gapapa? " Panik bi asih saat melihat cakra yang terkapar di lantai

"G-gapapa bi cuma sakit dikit hehe?! "Elak cakra, bohong jika sakit nya sedikit perutnya sangat sakit seperti terus terusan ditusuk oleh benda yg sangat tajam

"Ke rumah sakit ayo?! "Ajak bi asih

"Gausah b-bi cakra bisa obatin sendiri" Tolak cakra

Cakra pergi menuju kamar pribadinya untuk mengobati semua luka di perutnya itu. Berjalan dengan susah payah. Jujur saja perutnya terasa begitu perihh

Sesampainya di kamar cakra duduk di tepi kasur. Membuka laci miliknya mengambil sebuah kapas dan sebuah obat, lalu dengan segera cakra mengobati seluruh lukanya itu walau terasa begitu perih

Setelah selesai cakra menaruh itu kembali ke dalam lacinya

"Kenapa ya abang benci banget sama cakra?! "Ujarnya begitu lesu. Sambari Menatap langit di malam hari dari arah jendela kamarnya. Sedetik salah satu bintang itu berkedip ke arah dirinya seolah olah ia mendapatkan jawaban dari atas sana

Karna lo penyebab kedua org tua gw mati

Memory itu terus saja berputar di benaknya. Apa dirinya yang membuat kedua org tuanya meninggal? Tapi dirinya tak mengingat apapun, ah mungkin karna dirinya waktu itu masih kecil sebab itu ia tak mengingat apapun

Tapi bagaimana kakaknya bisa mengingatnya? Bukankah dirinya dan sang kakak hanya beda dua tahun, tidak mungkin sang kakak mengingatnya sedangkan dirinya tidak

Apa sebenarnya yang terjadu dengan dirinya, semua itu tidak mungkin

"Arkh?! " Cakra menyentuh kepalanya yang terasa sakit tiba tiba itu, lihatlah cakra mencoba untuk mengingat namun tanpa aba aba rasa sakit menyerangnya"kenapa gw gabisa nginget?! "Ujar cakra prustasi

Sedangkan disisi lain terlihat marvell yang tengah bersandar di jendela kamarnya, sambari menatap bintang" Di langit merindukan sosok kedua org tuanya

Kenapa dirinya harus kehilangan kedua org tuanya di saat dirinya masih berumur 7 tahun, dan semua ini terjadi karna anak sialan ituitu

"Ma pa marvell kangen?! " Lirih marvell, lihatlah marvell yang biasanya kelihatan nya sangat kasar dan tegas kini tengah menjadi marvell yang sangat rapuh ia sangat merindukan kedua org tuanya"apa marvel harus nyalahin anak sialan itu atas meninggalnya kalian? Tapi semua ini memang terjadi karna anak sialan itu marvell gaakan pernah maafin dia dan sampai kapanpun gapernah"

Marvell, kalo kita udh pergi nanti kamu janji ya jagain adek kamu dengan baik"jangan sampai dia merasakan sakit kita berdua percaya kamu, dan kita percaya kamu itu anak yang kuat dan baik, jangan biarkan adek kamu merasakan rasa sakit

Perkataan kedua org tuanya kini kembali berputar di benaknya, ia sangat bingung apa ia harus membenci anak itu atas meninggalnya kedua org tuanya atau dia harus berdamai dengan masa lalu

Tapi dirinya sangat membenci anak itu, ia menyesal telah meminta adek kepada kedua org tuanya

Marvell menghela napasnya kasar, kenapa semua ini harus terjadi kepada dirinya apa dirinya tidak berhak bahagia dengan kedua org tuanya, jujur saja marvell terkadang iri dengan teman temannya yang mempunyai keluarga lengkap dan keluarga yang sangat bahagia marvell ingin merasakan semua itu kembali

Apa dirinya bisa mendapatkan semua itu kembali? Dan bisakah tuhan mengembalikan kedua org tuanya yang atma nya telah menyatu dengan tanah

Hha ia rasa itu sangat mustahil untuk ia dapatkan kembali

Okayy kali ini marvell sangat rapuh, ia tak kuat menjalani dunia yang begitu kejam ini rasanya ia ingin mati saja dan menemui kedua org tuanya

"Semua ini gara gara lo sialan, gw benci lo?! " Gumam marvell

untuk abang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang