13

136 7 0
                                    

Hi gess, semoga suka sama ceritanya. Author juga minta maaf kalo ceritanya ga sesuai keinginan kaliann, dan maaf bila ada kebanyakan typo

*

*

*

*

*

*

"Akhh sakithhh?! "

Cakra menyentuh dada nya yang begitu sesakk itu. Ntah kenapa dada nya bisa terasa sesak tiba"sungguh ini sangat menyakitkan ia tak kuat lagi namun ia harus tetap bertahan, walau hanya sebentar. Akhh jujur saja selama ini cakra sangat tersiksa karna dada nya terus saja terasa sesak ntah apa yang membuat dada nya selalu merasakan sesak

Cakra meraba raba kasur miliknya mencari keberadaan ponselnya, kenapa disaat seperti ini ponselnya malah menghilang, saat ia melihat ponselnya yang berada di ujung dengan segera ia menghampiri nya namun tiba "dirinya menyandung ujung kasur membuat dirinya terjatuh, dan tidak kuat untuk berdiri lagi

" Akhh gw harus gimana!! "Panik cakra. Ah mungkin ini akan menjadi hari terakhir nya ah tidak ia tak bisa. Ia harus bertahan ia tak bisa meninggalkan dunia ini sekarang ia masih harus menyelamatkan sang kakak dari wanita ular itu

Tok

Tok

Tok

" Cakra buka pintunya! "Ujar Marvell dari luar sana. Cakra menatap pintu kamarnya yang tengah di ketok, ck untuk membalas saja dirinya sudah tidak kuat dan tak mampu. Namun ia masih mencoba untuk Melontarkan kata kata nya, tak peduli sang kakak mendengarkan nya ataupun tidak

" B-banghh Marvel shh T-tolongin cakra! "Ujar cakra terbata bata

"Cakra lo gapapa kan?! " Panik marvell. Saat mendengar suara cakra yang terbata bata"CAKRA JAWAB GUA?! "teriak marvel

Marvell ingin membuka pintu nya namun terkunci. Akh siall dia harus bagaimana, kunci cadangan? Ya saat ini ia harus menggunakan kunci cadangan itu

Marvell berlari dengan teregaa gesa menuju gudang, untuk mengambil kunci cadangan kamar cakra. Saat sudah ia dapatkan. Marvell kembali menuju kamar cakra membukannya dengan tergesa gesa

"CAKRA?! " sungguh betapa terkejutnya dia saat melihat cakra yang tertidur di lantai dengan keadaan yang begitu lemah dan dengan wajah yang begitu sangatt pucat

"Cakra lo gapapa kan?! "Khawatir Marvell. Sambari menggoyangkan tubuh cakra berharap dia membalas perkataan nya

" Bang sakithhh! "Ringis cakra. Yang tak kuatt lagi dada nya sangat terasa sesakk

" Jangan tutup mata loo, kita ke rumah sakit sekarang?! "Marvell menggendong tubuh cakra menuju rumah sakit, dengan menggunakan mobil miliknya . Ia berharap tidak terjadu sesuatu dengan cakra, ia belum sempat membahagiakan nya

" Akuhhh sayang abang?! "Perkataan terakhir cakra sebelum menghembuskan nafas terakhirnya

" Cak! "Marvell memukul pipi cakra dengan perlahan " Cakra jangan tinggalin gw hikss, gw minta maaf?! "Tangis marvell. Sambari Memeluk tubuh cakra yang sudah tak bernyawa itu. Dirinya gagal

" Gw minta maaf cak. Gw abang yang buruk buat lo, lo boleh hukum gw tapi jangan ninggalin gw! "Sungguh ia merasa gagal. Sangat gagal

" Lu mau mukul gw kan? Ayoo pukul cak pukull siksa gw, tapi jangan tinggalin gw kaya gini gw gakuat?! "

"Gw sayang lo cuma gw gabisa nerima kenyataan di masa lalu, jadi gw mohon bangunnn gw gamau kehilangan lagi cukup mereka yang ninggalin gw lu jangan.....?! "

•••

"JANGAN TINGGALIN GW?! " Teriak marvell histeris

Marvell menatap sekeliling tempat itu... Ah ternyata hanya mimpi nya saja, tapi kenapa seperti nyata sekali, sungguh semua itu serasa benar benar terjadi. Apa mimpinya ini sebuah petanda? Ah buat apa dirinya peduli. Itu hanyalah mimpi tak akan pernah berada di dalam kehidupan nyata, ia sangat tak percaya dengan itu

Tapi bagaimana jika cakra bersungguh sungguh akan meninggalkan dirinya seperti kedua org tuanya, tidak itu tidak boleh terjadi walau dirinya sangat membenci anak itu tapi ketahuilah bahwa marvell sudah mulai menyayangi nya walau raa gengsi nya selalu menghampiri dirinya

"Hello? Lo kenapa? " Tanya saka. Saat melihat keringat di wajah marvell

"Gw dimana?! "

"Lo amnesia? Kita di tempat biasa marvell! " Balas saka dengan sedikit kesal, tempat yang sering mereka datangi saja sampai dilupakan seperti sudah tua saja

"Lo kenapa? Knp tiba tiba teriak, jangan tinggalin gw. Lo kaya org gila tau gak! " Heran saka sambari menggeleng kan kepalanya pelan sambari tertawa kecill mengingat bagaimana lucuny marvell tadi

"Sejak kapan gw disini?! " Tanya marvell lagi. Sungguh pertanyaan yang begitu konyol

Saka menepuk jidatnya pelan lalu menjawab"marvell, sepupu yang paling gw sayangin. Lo beneran ga ingt? "Marvell menggeleng" Kan lo yang ngajakin anj pas gw lagi ke rumah lu nganterin makanan buat cakra, gimana sih?! "Jelas Saka dengan sedikit kesal

" Oh ya? "

"Iyaa marvell astagfirullah, emosi gw lama lama. Lu kenapa jadi aneh gini sih, mimpi apa lo tadi ampe aneh begini kek kerasukan setan lo?! " Asal Saka

Marvell tak menjawab melainkan ia mengambil air putih yang berada di atas meja. Meneguknya sampai habiss, lalu kembali menaruh gelas itu diatas meja

Marvell menghampiri Saka yang berada di sofa. Ya mereka sedang berada di tongkrongan, itu adalah tempat pribadi mereka sejak kecill jika sedang bosann, ada kasur dan bahkan ada sofa Disana, makanan? Jangan ditanyakan lagi tempat itu seperti rumah kedua bagi mereka

"Sak, mimpi gw aneh! "Ujar Saka tiba tiba

"Ha? Aneh gimana?! "

"Ya pokoknyaa anehh?! "

"YA ANEH GIMANA ANJ, LO AJA KAGA CERITA MIMPI LO KAYA GIMANA?! " baik kali ini kesabaran Saka sudah mulai habis

"Santai dong bro ngegas aja! "

"Lo yang bikin gw ngegas tolol?! "

"Ya maap! "

"Emang mimpi lo kaya gimana?! " Tanya Saka lagi

"Ntaran aja deh gw ceritanya belum siap! "

Lagi dan lagi Saka mendengus kesal, sejak kapan sepupunya ini menjadi sangat menyebalkan. Setan apa yang sedang merasuki dirinya

"Tau dehh, pusing?! "

"Pusing? Mau gw beliin obat?! " Tawar Marvell.

"Ga ush gw pusing tuh gegara lo?! "

"Ha gw kenapa?! " Heran Marvell sambil menunjuk dirinya sendiri

"sejak kapan lo jadi ngeselin kaya gini?! "

"Sejak tadi mungkinnnn?! "Balas marvell dengan santai nya

untuk abang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang