15

149 6 0
                                    

Gimana rasanya punya keluarga satu satunya tapi ga pernah dianggap? Pasti rasanya sakit bukan. Itulah yang dirasakan cakra selama ini

Namun walau begitu ia masih bisa bertahan, dan masih bisa tersenyum


*

*

*

*

*

*

Saka berlarian memasuki rumah cakra, tanpa permisi atau salam. Seperti tak menganggapnya penghuni rumah yang berada di sana

Marvell yang kebetulan ingin ke dapur, tentu saja kesal dengan sikap saka yang tak mempunyai sopan santun itu. Ia berniat menegur nya tapi ia urungkan karna saka meneriaki anak sialan itu, dan memgabaikan keberadaan dirinya. Sungguh ia terheran kenapa Saka sangat menyayangi anak sialan itu. Padahal cakra hanya mala petaka bagi dirinya

Ia tahu. Saka pasti akan mengajak cakra untuk berangkat ke kampus, sejujurnya marvell juga ingin mengajak cakra namun ia urungkan karna ia tahu, cakra pasti akan lebih memilih bersama Saka dibanding dengan dirinya karna ia tahu Saka lebih dekat dengan cakra daripada dengan dirinya. Wait? Apa pedulinya

"CAKRA WOY BANGUN!?! " teriak Saka. Sambari menggoyangkan tubuh cakra dengan sangat brutal. Membuat sang empu mendengus kesal

"Brisik banget! " Kesal cakra. Saat Saka membangunkan dirinya dengan sangat brutal, seperti dirinya akan sulit untuk bangun sja padahal dirinya tak sesulit itu jika dibangunkan

"Makanya bangunnn! " Saka menarik tangan cakra. Agar cakra segera bangun dari tidurnya

Kini posisi cakra sudah duduk, dengan wajah khas baru bangunnya. Cakra mengucek ngucek mata nya pelan mengumpulkan nyawa sebelum beranjak. Ia menatap wajah Saka yang sedikit ke blur akibat matanya yang baru saja melek. Setelah itu cakra mendongakkan kepalanya menatap jam dinding yang berada di dalam kamarnya

"Baru jam enam Saka!! " Yang benar saja, Saka membangunkan dirinya di jam 6 padahal mereka ke kampus jam 8 pagi. Sangat mengganggu tidur paginya saja

"Hari ini gw mau ngajakim lu jalan jalan sebelum ke kampus jadi cepetan siap siap! " Ujar Saka. Membuat cakra sedikit bingung, kemana Saka akan mengajak dirinya pagi pagi begini padahl dirinya masih sangat mengantuk tapi kenapa Saka tak seperti biasanya, sangat anehh pasti ada maunya tapi bodolah cakra sangat tak peduli

"Lu mau ngajak gw kemana sih gw masih ngantuk! " Cakra ingin kembali menidurkan dirinya namun tangannha kembali ditarik oleh Saka mengakibatkan tubuhnya tertahan akibat Saka menahan tangannya

"Ayolah cak jangan maless, cepetan mandi! "Paksa Saka menggoyangkan lengan cakra. Saka menatapa cakra dengan tatapan memohon nya

"Bentar?! Lu jawab dulu lu mau ngajakin gw kemana! " Tanya cakra dengan sedikit rasa penasaran nya

"Gw mau ngajakin lu ke cafe yang baru buka kemarin malem itu! " Balas Saka dengan semngat nya

"Ck, pergi sendiri aja gw males! " Tolak cakra

"Ikut.... Atau gw gabakal ngomong ma lu selama setahun! " Ancam Saka

"Ok" Wtfk hanya ok, bukan respon seperti itu yang Saka inginkan, kenapa sepupunya ini menjadi sangat menyebalkan dari sebelumnya

"Astaghfirullah cakraaaa. Cepetan ikuttt! "Paksa  Saka

" Ya gw ikut! "Pasrah cakra" Tapi lepasin dulu tangan gw?! "Dengan segera Saka melepaskan tanganny dari tangan cakra, membiarkan cakra untuk bersiap siap

" GW TUNGGU DI RUANG TAMU YAAA! "teriak Saka. Lalu berlari meninggalkan kamar cakra

Cakra hanya mengancungkan jempolnya sebagai jawaban iya, lalu dengan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap siap, daripada sepupunya itu merengek lebih baik ia ikuti saja karna cakra sangat tak suka dengan rengekan

•••

Disinilah mereka sekarang di sebuah cafe yang katanya baru buka kemarin malem, dekor nya sangat sederhana namun terlihat begitu indah dan mewah di belakang cafe itu pun ada taman belakanh nya dan bahkan ada sebuah aquarium

Bukan hanya itu saja makanan disana pun sangat murah"sekali. siapapun yang akan makan disana tidak akan pernah kekurangan uang sekalipun

Cakra dan saka duduk di salah satu bangku yang kosong, cafe itu terbuka dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore

Saka sedang memesan makanan miliknya dan milik cakra selesai memesan Saka kembali menemui cakra dengan membawa 2 mapan ditangannya, tentu saja itu pesanan mereka

"Nih makan?! "Saka menaruh mapan tersebut di hadapan cakra lalu dengan segera duduk di kursi miliknya

" Ini makanan paan anjir kok kek gini?! "Heran cakra saat melihat burger itu

" Itu burger anjir, lu ga pernah makan apa! "Saka menatao wajah cakra yang begitu heran itu

"Iya gw tau tapi kenapa hijau begini, lu mau bunuh gua?! " Tuduh cakra sambari menatap sinis ke arah saka

"Enak aja lo! Tinggal makan aja ribet amat, hari ini gw yang traktir lu tenang aja"balas Saka yang membuat cakra sedikit senang

"Tumben, biasanya juga pelit!"heran cakra, karna memang benar biasanya sepupunya ini sangat pelit sekali

"Yaa mumpung gw dikasih uang lebih! "Jelas Saka lalu memang burger miliknya

"Ohh"

"Cepet makan, stlh itu kita langsung ke kampus?! " Suruh saka

•••

"Cak lo udh ngerajain tugas belum?! "Tanya Andra

Cakra hanya melirik Andra sebentar lalu kembali mengalihkan pandangannya, cakra yang mengerti akan itu segera menaruh buku yang sedang ia baca itu, dan mengambil buku catatan nya yang berada di dalam tas nya

Lalu memberikan nya kepada Andra

" Anjy, peka juga lo?! "

"Cepet kerjain, atau gw ambil lagi?! " Ancam cakra dengan wajah datarnya jangan lupakan tatapan nya kini menatap Andra tajam

Andra yang mendengar ancaman dari cakra, sontak dengan segera mengambil pulpen dan buku catatan nya, menyalin semua tugas itu dengan cepat "sebelun sang guru masuk ke dalam kelas mereka

Bisa bahaya jika dirinya tak mengerjakan nya, hello dia baru beberapa hari berada di dalam kampus ini, tidak mungkin bukan dia akan membuat masalah seperti di sklh ia sebelum nya. Ingatkan bahwa mereka sudah kuliah, dan  peraturan nya pasti akan lebih ketat

untuk abang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang