14

137 6 0
                                    

Buat yang belum follow, silahkan follow terlebih dahulu. Dan usahalan Vote setelah membaca

Terimakasih dan selamat mdmbaca

*

*

*

*

*

*


Marvell masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan yang sangat kacau, berawal dari dirinya yang bermimpi begitu aneh dan dirinya terjatuh saat ia menaiki motor mengakibatkan luka di lututnya lukanya memang tak terlalu parahh tapi itu sangat menyakitkan, sangat perih seperti di tusuk oleh benda yang sangat tajam

Marvell terduduk di sofa meluruskan kaki kanan nya, agar rasa sakit di lututnya itu sedikit membaik dan berkurang, sungguh terasa perih sekali ingin berjalan pun rasanya susah. Bagaimana cara nya dirinya mengobati kakinya ini tanpa bantuan siapapun

"Arkh gimana caranya bangst?! "Teriak marvell sedikit prustasi

"Loh bang kakinya kenapa! " Kaget cakra. Saat melihat lutut marvell yang terluka dan tubuh marvell yang begitu sangat kacau

Marvell hanya melirik sebentar lalu kembali mengalihkan pandangannya, memghiraukan pertanyaan yang dilontarkan oleh cakra, sejujurnya ia ingin membalas nya tapibntah kenapa rasa gengsi nyaa kembali muncul membuat dirinya mengurungkan niat itu

"Bentar ya cakra ambilin kotak p3k dulu?! " Setelah mengatakan hal tersebut dengan segera cara pergi dari sana untuk mengambil kotak p3k yang berada di dapur

"Makasi! " Gumam Marvell. Sambari menatap kepergian cakra yang kini sudah menghilang dari pandangan nya

Tak butuh waktu lama, cakra kembali menghampiri sang kakak dengan membawa kotak p3k ditangannya. Ia sedikit berjongkok agar wajahnya sejajar dengan lutut sang kakak

Mengambil sebuah kapas dari kotak p3k itu, lalu dengan perlahan mengobati nya sampai darah itu tak mengalir lagi. Mengobati nya secara perlahan karna takut sang kakak akan merasakan kesakitan

"Shh?! " Ringis Marvell

Bisa cakra dengar, ringisan yang dilontarkan oleh sang kaka. Pasti rasanya sangat sakit, ia jadi tak tega untuk mengobati lukanya tapi jika tidak diobati luka nya akan menjadu sangat parah dan bengkam

"Abg sakit ya? Kalo gtu abg sendiri aja yang ngobatin biar sakitnya berkurang! " Ujar cakra dengan ragu sambari menyodorkan kapas yang ia pegang itu

"Obatin! " Suruh Marvell dengan nada dingin nya

"Ha! "

"Obatin cakra!? " Ulang nya

"Ah iy ok?! " Cakra kembali mengobati luka tersebut

Setelah selesai cakra pun bangun. Kembali Memasukkan seluruh obat itu ke kotak p3k setelah selesai cakra kembali menuju dapur untuk menaruh kotak p3k tersebut

Setelah menaruhnya, cakra berniat untuk kembali menuju kamarnya karna hari sudah mulai malam ia ingin membersihkan badanya, karna begitu lengket sekali

"Cakra! "Panggil Marvell saat cakra hendak mencapai tangga pertama, cakra membalikkan tubuhnya menatap sang kakak takut. Takut jika sang kakak tiba tiba marahh, tapi ntah kenpa ketakutan itu terus saja muncull di dalam dirinya

" Naikin kepala lo?! "Suruh marvell dengan nada dingin. Bukannya menurut namun cakra tetap menundukkan kepalanya

" Naikin cakra! "Dengan ragu cakar mendongakkan kepalanya, menatap sang kakak ngeri. Ia harap ia tak berbuat masalah apapun hari ini

Marvell menghampiri cakra dengan langkah pelan, cakra yang melihat itu reflek memundurkan langkahnua sampai ia terjatuh di anak tangga akibat menabrak

" Masakin gw makan malam! "Bisik Marvell lalu berlalu meninggalkan cakra menuju kamarnya, cakra menatap sang kakak aneh. Apa yang terjadi? Apa kakaknua salah makan? Ah tidak baik berbicara seperti itu, tapi ada apa dengan sang kakak. Sungguh membingungkan

Terlalu lama berpikir, cakra memutuskan untuk naik ke atas, masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan badannya di kamar mandi miliknya ia takut jika sang kakak kembali marah terhadap dirinya

Lebih baik ia menurut dari pada seluruh badan nya memar akibat pukulan yang dilakukan oleh sang kakak, jujur saja sampai saat ini luka nya masih terasa. Walau sedikit tapi tetap saja masih terasa

Setelah cakra selesai membersihkan badannya, cakra kembali menuruni tangga untuk memasak makanan malam atas perintah dari sang kakak

"Astaga den, biar bi asih aja yang masak?! "Kaget bi asih saat melihat cakra yang tengah memasak di dapur

" Gapapa bi ini perintah bang Marvell! "Cakra tersenyum lalu kembali melakukan kegiatan memasak nya

" Tapi den, aden baru aja sembuh masak udh kerja kaya gini sih nanti kalo sakit gimana, sini biar bibi aja yang masak, aden tinggal nunggu aja! "Nasehat bi asih. Namun tak di dengar oleh cakra

" Biarin anak sialan itu yang masak! "Ujar marvell dari atas sana

Cakra yang kembali mendengar makian itu sangat sedih, ia kira sang kakak sudah mulai menerima nya, ternyata salah sang kakak mamang tidak akan pernah menerimanya walau sampai ia mati sekalipun

Cakra mencoba untuk menghiraukan kehadiran sang kakak, dan memutuskan untuk melanjutkan memasak nasi goreng buatan nya itu

"Tapi den cakra kan baru sembuh! "

"Ck, sakit segitu aja gaakan buat dia Mati?! " Ketus marvell

"Tap----"

"Bibi diem, atau aku pecat?! " Ancam marvell. Menatap bi asih tajam

Bi asih yang mendengar ancaman itupun segera bungkam, ia tak ingin dipecat bukan karna gajih atau apapun, ia tak ingin di pecat karna ia sudah ber janji kepada nyonya dan tuan nya

Bahwa ia akan menjaga kedua anak itu sampai menikah nanti, terutana cakra. Ntah bagaimana nasib anak itu jika tidak ada dirinya nanti

Cakra menaruh nasgor buatan nya itu di atas piring lalu membawanya ke hadapan sang sang kakak dengan hati hati

"Selamat makan bang! " Ujar cakra dengan senyuman yang ia tampilkan di bibir mungilnya itu

"Mks! " Balas Marvell singkat. Walau terlihat singkat cakra sangat senang mendengarkan nya, ia tak bisa bohong bahwa ia tak bisa menyembunyikan senyum bahagia nya

untuk abang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang