Beberapa part lagi end nihhh, horee. Oh ya maaf ya kalo end nya gak sesuai dengan apa yang kalian harapkan. Tapi author bakal bikin sebisa mungkin dan gak akan ngecewain
Atau.... Kalian mau ngasi saran buat end nya? Boleh kok asal yang masuk akal ya, gak nerima candaan karna ini serius kalo candaan author gak akan lanjut
Good luck
*
*
*
*
*
*
Terlihat marvell yang tengah berada di sebuah rumah yang dekorasi nya lumayan modern, dengan emosi yang sudah membara. Tangan yang ia kepalkan dengan sekuat tenaga
Marvell begitu saja masuk ke dalam rumah tersebut, tanpa permisi ataupun mengetok pintu terlebih dahulu. Jantung nya yang sudah berdetak lebih cepat akibat dirinya yang sangat tak bisa mengontrol emosi
Jujut sja saat ini marvell sangat ingin membakar rumah yang ia masuki saat ini. Tak peduli jika dirinya ikut di dalam pembakaran tersebut asal mereka ikut tiada dengan dirinya
Kejam? Ya begitulah seorang marvell
"ANGGI KELUAR LO SIALAN?! " teriak marvell yang sudah tak bisa mengontrol emosinya"ANGGI! "
" Sayang.... Kamu kenapa? Permisi dulu dong, aku kira tadi maling!! "Ujar anggi yang baru saja menuruni tangga. Anggi menghampiri marvell sambari tersenyum tipis
Plak
Marvell menampar pipi mulus anggi dengan sangat emosi, jujur saja saat ini jantung nya berdetak lebih cepat dari sebelum nya, dada nya yang terengah engah seperti terbakar oleh sesuatu
"Avv, kamu kenapa nampar aku sih sakit tauu!"anggi menampilkan wajah yang sangat tak mengenakkan baginya
"Ini gak sebanding dengan apa yang lo lakuin sama cakra brengsek! "Sarkas marvell
"Why?! Maksud kamu?! "Balas anggi
"Gausah pura pura gatau jalang. Sekarang jawab lo kan yg udh buat cakra masuk rumah skit!? "
Anggi menampilkan senyum miringnya"baguslah kalo kamu udh tau! "Balas anggi dengan santainya
Plak
Lagi dan lagi marvell menampar pipi mulus anggi. Menatap anggi dengan tatapan mematikannya, ah memang dasar wanita penjilat
" kenapa lo ngelakuin ini sialan?! KENAPA?! "Teriak marvell
"Apa yaaaa, emm gatauu suka aja gtu liat keluarga kamu tersiksa! Dan ohya aku pacarin kamu tuh cuma mau harta kamu doang, aku gasuka sama kamu"
"Brengsek! "
"Brengsek kok teriak brengsek?! " Ujar seseorang dari atas sana yang mampu membuat marvell melongo tak percaya
"Ares? "Ujar marvell tak percaya
Why? Ada apa ini? Sunggu Marvell tak mengerti lagi