party

1K 47 0
                                        

Makan malam begitu tenang dan damai. Aku sudah lama tidak merasakan perasaan hangat ini. Biasanya, makan malam keluarga di hiasi dengan percakapan politik atau bisnis keluarga. Tapi malam ini tidak.

Bahkan Veronica membawa tunangannya. Tampan dan gagah, tentu saja itu adalah anak dari aliansi keluarga kami. Dia adalah anak dari pasangan Valentine, namanya Xavier Valentine. Dia sedikit pemalu namun yang terpenting adalah dia bisa menyatu dengan baik.

6 bulan lalu sebelum aku kembali ke Chicago, keluarga kami mengadakan acara tunangan Veronica dan Xavier. Tentu saja kamu bertemu keluarga besarnya, tidak kalah banyak seperti keluarga kami.

Back to topic, besok malam itu tidak ada Family meeting tapi akan digantikan pesta dengan para aliansi karena kami akan kedatangan aliansi baru.

'Siapa?'

Itu adalah pertanyaan pertama yang datang di otak ku. Sepertinya klan mereka keren bisa membuat keluargaku percaya. Karena jujur, agak sulit untuk bisa membuat Papa percaya. Mungkin saja itu teman lama Papa.

"Es krim?"

Lamunanku buyar saat Eve menyodorkan gelas kecil berisikan es krim. Aku menerimanya penuh seyum, "Thanks. Eve, what a about sleepover?" Usulku padanya.
"No Elle, just you."

Tapi Eve menjawab, "Your parent have sepparated house, looks like you're going home."

Aku terheran-heran dengan perkataan Eve lalu aku bertanya "For real?"

Eve mengangguk sambil menyuapkan es krim ke mulutnya dan dia tidak menjelaskan apapun. Kami hanya berbincang bagaimana sekolah dan lingkungan disini. Eve itu masih SMA, dia terpaut 1 tahun dibawahku sedangkan aku seharusnya melanjutkan kuliahku di semester 2.

Makan malam telah usai, kami kembali ke ruang keluarga untuk brefieng besok malam. Sudah terpampang foto beserta nama mereka di papan tulis.

'NAKAMOTO'

Tidak banyak yang hadir dan wajahnya agak asing. Papa memperkenalkan juga menjelaskan bagaimana kita harus bersikap besok. Tentu saja karena mereka baru di aliansi kami dan agak asing. Berbeda dengan clan Valentine yang sejak dahulu memang sudah memiliki hubungan.

"Mari kita sudahi saja hari ini."

Aku berjalan ke arah Mami dan duduk di sebelahnya, "Mam, is it true that we move?" Mami mengangguk dan mencium keningku. Aku tersenyum karena artinya aku bisa lebih santai jika tinggal dengan keluargaku tanpa harus berbaur dengan keluarga Papi.

Kami berpamitan untuk pulang dan Nana sepertinya ingin aku menginap tapi Papi tidak mengizinkannya karena akan terlalu banyak orang disini, toh besok pun kita akan kembali kesini.

"Let's go home sweetie, i know you feel uncomfortable here." Mami merangkulku dan pergi ke arah parkiran rumah bersama Mave dan Alex sedangkan Papi sudah menunggu disana.

Perjalanannya tidak terlalu jauh dan aku tau rumah orang tua ku akan keren karena selera mereka yang modern. Berbeda dengan rumah utama, rumah ini hanya memiliki 5 kamar. 1 kamar untuk tamu dan 4 nya milik keluargaku. It feels great and i love it.

Kamarku ada di lantai 1 sebelah Mami dan Papi sedangkan Mave dan Alex ada di lantai 2. Kamarnya nyaman, luas dan yang terpenting adalah catnya berwarna putih dengan sentuhan ungu.

"Swetie? Gimana kamarnya?" Tanya Papi. He looks handsome dan sekarang aku mengerti kenapa teman-teman Chicago ku selalu ingin main ke rumah.

"I love it. It's different with Chicago but im totally okay with that." Jawabku. Aku berjalan ke arah pintu dan memeluknya, "Thank you for buy this house." Papi memelukku dan memberi isyarat untuk segera tidur karena besok akan menjadi hari yang melelahkan.

Rèverie | NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang