park

332 25 2
                                    

"Are you sure sweetie?"

"Mami, im good."

"Okay sweetie, semoga situasi cepat membaik ya."

"Okay mami. Miss you."

"Miss you more sweetie, bye. Call me if you need anything."

"Okay mami, love you."

Percakapan singkatku dengan Mami lewat telfon membuatku rindu akan rumah. Tapi di sisi lain, ada satu hal yang membuatku senang tinggal di rumah kakeknya Lucas.

Perasaanku agak gugup bercampur senang. Apakah ini hangout atau 'date' ?
I don't know hehe.

Aku turun ke ruang tv, disana ada Elle dan Eve. "Revèrie! Sini!" Ajak Eve sambil menepuk kursi di sebelahnya.

"Mau?" Tanya Elle menyodorkan popcorn ke arahku.

Aku menggeleng, "Makasih tapi aku mau keluar."

Dahi mereka berkerut lalu saling bertatapan. "Hah? Kemana lo?"

Senyum usilku membuat mereka bertanya-tanya. Secara tiba-tiba Lucas lewat dan duduk di sofa.

"Eh Lucas, kok dia boleh keluar sih? Kenapa gue gaboleh?" Tanya Elle.

Lucas mengangkat bahunya, "Kalo lo yang keluar pasti rusuh. Makanya gue ogah ajak lo keluar." Jawabnya. Elle melemparkan popcorn ke arah Lucas.

"Be safe ya Reverie, semoga kencan lo lancar." Kata Lucas.

Alis Eve dan Elle bertaut lalu menatap Lucas heran. Lagi-lagi Lucas mengangkat bahunya sambil memalingkan wajah.

"Where are you going?" Cercah Elle.
"None of yorur business Elle." Jawab Ace tiba-tiba.

Aku hanya bisa tersipu malu karena Ace datang tiba-tiba. Dia juga menarikku menuju pintu keluar, aku melambaikan tangan ke arah Elle dan Eve. Tatapan mereka masih saja heran.

"Well, your cousin is little bit talkative." Kata Ace, jarinya membuka panel pintu mobil lalu mempersilahkan aku masuk.

"Hahaha you're right." 

Ace menyetir keluar dari halaman rumah. Sepanjang jalan kami berbincang kecil, aku sangat menikmati ini. 

"Where are we going? I mean which park is it." Tanyaku sambil memandang jalanan luar.

"Hmm Small Heath park." Jawab Ace.
Aku tersenyum, "Did you watch peaky blinders?"

Ace menggeleng "No, but i think you'll like it." Jawabnya.

Setelah 15 menit Ace menyetir, akhirnya kami sampai. Dia memarkirkan mobil tidak jauh dari taman. Suasananya sangat sejuk dan bau tanah yang menyeruak di jalanan taman.

Ace mengandengku menyusuri jalanan taman. Ternyata ada danau di tengah taman itu, di penuhi dengan angsa yang sedang berenang.

"Cutie." Ucapku saat melihat angsa tersebut. Ace mengangguk setuju.

Perasaanku begitu nyaman juga hangat ketika sedang bersama Ace. Tidak ada tekanan yang aku rasakan, tidak seperti hubunganku dengan Sean sebelumnya. 

Ace mengajakku duduk di pinggir danau. "How do you feel?" Tanya Ace.

"I feel safe and sound." Jawabku.

Aku memandangnya. Kulitnya begitu putih, hidungnya memerah karena dingin dan rambut orange yang mencolok. Sudut bibirku terangkat lalu kualihkan pandangan karena pipiku terasa panas.

"What's wrong? Why you turning your face?" Tanya Ace.

Aku menggeleng karena malu agar dia tidak melihat wajahku yang memerah. Tapi Ace malah memajukan wajahnya ke arahku, reflek lenganku mendorong kepala Ace mundur.

"Why you push me? What's wrong? Muka lo merah?" Tanya Ace sambil terkekeh.

Lagi-lagi aku menggeleng lalu beranjak dari duduk. "Hey! Tell me!" Teriak Ace sambil mengejar, suara tawanya semakin nyaring. Langkahku semakin cepat sehingga tidak melihat ada genangan air. 

BRUK!

Tubuhku terjatuh yang membuat celana dan sweaterku basah. Oh ya ampun, kenapa aku selalu melakukan hal-hal memalukan?

"HEY! ARE YOU OKAY?"

Seketika dia berlari ke arahku lalu membantuku berdiri. Tapi jujur saja, rasanya aku ingin menghilang dari permukaan bumi. Wajahku semakin merah karena menahan malu.

"Im okay, i just, um i feel yeah, um. Im sorry." Jawabku dengan gugup. 

Ace tersenyum, "You know what? It's okay if you feel embarassed." 

Ace mengajakku berkeliling di taman ini, banyak angsa di danau dan jalanan yang becek karena air hujan. Kami banyak berbincang dan membicarakan satu sama lain. Itu membuatku mengenalnya lebih dalam.

Hari ini begitu menyenangkan. Masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan pada Ace tapi sepertinya akan aku simpan saja supaya lebih banyak perbincangan di hari esok bukan?

Langit sudah mulai gelap dan air hujan mulai turun sedikit demi sedikit bahkan udara menjadi lebih dingin. Fyi, Ace meminjamkan sweaternya padaku karena bajuku basah karena jatuh tadi.

Wanginya seperti Ace dan aku menyukainya. 

Kami pulang ke rumah kakeknya Lucas dengan durasi perjalanan yang tidak begitu lama. Aku melihat di depan rumah ada mobil yang asing bagiku terparkir. Siapa dia? 

Aku bertanya pada Ace, "Did you know that car?"

Tapi Ace menggeleng. Dia turun dari mobil dan tentu saja dia membuka pintu di sisiku. Dia juga mengandengku pergi ke dalam rumah.

Saat aku dan Ace memasuki rumah ada Elle, Eve dan Lucas yang sedang berdiri. Mereka menatap siluet laki-laki yang membelakangi aku dan Ace.

Dia berbalik lalu menyapaku.

"Hello, Reverie Thorne."


***


Hiii! Sorry for super late update :(
I hope you guys enjoy sama Reverie & Ace moment walau se upil hihi ^^


Rèverie | NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang