"Hello Trevor"
Sepertinya dia menjemput kami untuk pulang. Trevor adalah tangan kanan Papi, dia yang sering menjagaku sejak aku kecil alias bodyguard pribadi keluargaku. Dia tampan dan lucu, bahkan dia pernah menjadi supir pribadiku.
Dan perasaanku campur aduk, rasanya belum puas aku bisa bersama Ace.
"Pack your things, girls."
Ucapnya sambil memberikan isyarat kepada kami bertiga. Segeranya kami mengemasi barang lalu kembali ke ruang tv.
"Thank you for taking care of them. See you soon."
Trevor menjabat tangan Ace dan Lucas. Dia juga membiarkan aku, Elle dan Eve untuk berpamitan. Mereka hanya melambaikan tangan, menyusul Trevor ke depan.
"Thank you Lucas, i hope we'll meet in another ocassion."
Aku memeluk Lucas, dia mengangguk sambil tersenyum.Tiba saatnya aku berpamitan pada Ace. Jujur, aku tidak ingin berpisah dengannya karena aku nyaman?
Ace bertanya padaku, "Well, can you promise me?"
Aku mengangguk dan menjawab, "Sure, anything."
"Dont say goodbye."
Aku tersenyum dengan perkataannya. Selamat tinggal bukan berarti yang terakhir bukan?
"Not a goodbye Ace, i'll see you later."
"It's never goodbye for me Reve."
Sudut bibirnya tertarik lalu dia memelukku. Aku balas pelukannya lebih erat, karena aku belum tau kapan akan bertemu denganya lagi.
Aku harap sih segera.Ku susul sepupuku yang sudah menungguku di dalam mobil.
Aku membuka kaca mobil sambil melambaikan tangan."Heyyy see ya!" Kata Elle sambil melambaikan tangannya.
Ace dan Lucas membalas lambaian tangan kepada kami.
Saat mobil meninggalkan pekarangan rumah, perasaan sedih mulai datang. Meskipun perkenalan juga pertemuan singkat dengan Ace yang secara tiba-tiba itu tetap berkesan untukku. Apa yang terjadi jika aku tidak mengikutinya pada malam itu?
Aku sangat berterima kasih kepada Ace untuk membawaku pada malam itu. Mungkin saja aku terculik atau tertembak bukan?
***
Trevor mengantarku ke rumah karena aku memintanya. Aku belum mau pergi ke Datura Thorn dan tentu saja aku punya rumah. Jadi lebih baik aku pulang ke rumah.
Trevor juga berjaga di rumahku hari ini, mungkin karena Papi on his duty.
Clek!
Pintu rumah ku buka secara perlahan, "Who's that?"
Suara Mami terdengar dari arah dapur. Segera aku menghampirinya, kulihat Mami sedang membuat adonan kue.
"Hi Mami."
Tatapannya menghangat saat melihatku, dia menghampiriku lalu memelukku.
"Sweetie, how are you?"
Aku tersenyum, "Mami, im good. How about you?"
Dia mengusap pucuk kepalaku dan mencium keningku. Meskipun tatapannya hangat, aku bisa melihat kekhawatiran dari sorot matanya.
"Im okay sweetie. Are you hungry?"
Aku menggelengkan kepala. Rumah terasa sepi, seperti hanya ada aku dan Mami. Kemana perginya yang lain?

KAMU SEDANG MEMBACA
Rèverie | Ningning
Fanfiction🔞 Reverie. (n) a state of being pleasantly lost in one's thoughts; a daydream. Sama dengan namanya. Reverie Throne. Hal-hal yang menurutnya menyengkan hanya selalu ada di dalam pikirannya. Tentu akan hilang begitu saja karena itu hanyalah sebuah l...