Jam di dinding menunjukan pukul 8 pagi. Reverie dan Alexander sudah siap dengan koper di sampingnya. Mereka menunggu Nathan untuk menjemput mereka ke bandara.
"Udah pamitan?" Tanya Alex, dia mengangguk pelan sambil tersenyum tipis lalu Alex merangkul adiknya.
Tak lama Nathan datang dan bergegas pergi ke Bandara. Tentu saja mereka pergi dengan private jet milik keluarga Thorne.
Reverie tidak banyak bicara. Dia merasa sedih karena dia mengira Chicago adalah rumah selamanya untuk dia dan keluarganya. Dia hanya berharap agar rumah itu tidak di jual.
"You good?"
Nathan bertanya sembari menyodorkan teh.
Lagi-lagi dia hanya menangguk dan menerima teh itu.
"Reverie, i know you are sad but family's safety is number 1." Ucap Nathan sambil mengusap kepala keponakannya.
"Iya aku tahu, not a big deal for me. Im glad we back to Audenshaw." Jawab Reve.
"And thank you for watching me all this time, Uncle." Nathan tersenyum dan beranjak dari duduknya.
Di satu sisi Reverie merasa bersyukur karena dia akan kembali ke keluarganya dan bertemu orang tuanya. Dia juga akan meninggalkan si brengsek Sean meskipun Reve tau suatu saat nanti mereka akan bertemu. Di lain sisi, dia sedih karena harus meninggalkan sahabatnya.
❤️🩹
Butuh hampir 14 jam untuk sampai ke Manchester. Tentu saja itu hari yang melelahkan untuk Reverie dan Alex. Rasanya pantat mereka hilang di telan kursi.
Mereka sampai di Audenshaw, tepatnya rumah utama mereka di Manchester. Kota yang nyaman dengan waduk di tengah kota, sangat asri dan tidak begitu dingin bahkan curah hujannya tidak terlalu tinggi. Tidak seperti London yang selalu mendung.
"We're here kids." Ucap Nathan dari kursi kemudinya.
Mobilnya memasuki halaman rumah yang besar dengan bangunan tua, lebih tepatnya ini adalah mansion. Reverie merasakan Deja Vu karena dia tumbuh di rumah ini bersama 4 sepupu dan 2 kakak laki-lakinya.
Alex membuka pintu mobil, "Ayo Reve." Segera dia keluar dari mobil itu dan pergi ke pintu utama. Ada pelayan yang membuka pintu itu, sepertinya pelayan baru.
Bangunan dalamnya begitu mewah selalu membuat dirinya takjub dengan interiornya. Tidak banyak berubah hanya beberapa gorden berganti menjadi warna coklat. 'Mungkin Nana menggantinya' ujarnya dalam hati.
Mereka pergi ke ruang keluarga. Hanya ada Mami, Papi dan Mave. Dia berlari ke arah Mami dan memeluknya begitu erat, sudah 6 bulan mereka tidak bertemu.
"How are you Sweetie?" Tanya Jennie kepada putri tunggalnya itu.
"Im okay Mami." Jawab Reve sambil mengecup pipi Mami-nya.
"Ayo sup Mami." Mave memukul kepala Alex dan di balas dengan tatapan tengilnya.
"That's offhanded Alex." Kata Mave.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rèverie | Ningning
Hayran Kurgu🔞 Reverie. (n) a state of being pleasantly lost in one's thoughts; a daydream. Sama dengan namanya. Reverie Throne. Hal-hal yang menurutnya menyengkan hanya selalu ada di dalam pikirannya. Tentu akan hilang begitu saja karena itu hanyalah sebuah l...