🔞
Reverie.
(n) a state of being pleasantly lost in one's thoughts; a daydream.
Sama dengan namanya. Reverie Throne.
Hal-hal yang menurutnya menyengkan hanya selalu ada di dalam pikirannya. Tentu akan hilang begitu saja karena itu hanyalah sebuah l...
Entah sudah berapa lama kami di perjalanan bahkan saat ini Ace sudah tidak menancapkan gasnya lagi seperti tadi. Saat ku tengok dashboard mobil pun, jam sudah menunjukan pukul 02.00.
"Aren't you tired?" Tanyaku pada Ace, dia menggeleng.
Ace menoleh sambil tersenyum, "Im not tired at all. Bentar lagi kita nyampe, jangan tidur dulu." Seperti itu jawabnya. Aku membalas senyumannya lalu mengangguk mengiyakan.
Jalanan Los Angeles mulai sepi karena ini sudah dini hari. Hanya ada beberapa taxi yang berlalu lalang, entahlah mungkin jalanan ini juga sepi.
Tak lama Ace berbelok ke salah satu gedung apartemen yang menurutku um, biasa saja. Tapi mau bagaimana lagi bukan? Mau tidak mau aku harus mengikutinya. Sudah untung juga aku bersama Ace and he looks gorgeous. I wish i could kiss him.
"Hey? Kamu melamun loh."
Aku mengatupkan bibir, sial argh situasi ini canggung.
"Ah, yeah. Sorry."
"Please, don't be. Ayo turun."
Ace keluar dari mobil lalu segera membuka pintu untukku, he's sweet you know? I bet all of are jealous. Dia mengandeng tanganku sampai memasuki lift apartemen.
Jemarinya menyentuh angka lima di lift itu dan lift berdenting berhenti di lantai nomor lima. Ace merangkulku, langkah kami berhenti di depan kamar 512.
"I think you're gonna happy to met him."
Ucapannya membuat keningku berkerut tetapi Ace malah menuntunku memasuki kamar tersebut sambil tersenyum kecil.
"There you are my sweet angel."
Oh fuck. He's here?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Fuck!? Why this happens?"
Jevon meremas rambutnya. Hanya frustasi yang ada di raut wajah saat ini.
"But sir, the other girl is-"
"Oh? Other girl? So you guys can lose to a girl?"
Ucapan Jevon membuat bodyguard itu kembali menundukan kepalanya.
"Go tell Gianna, she'll come with me."
He's furious right now. Jevon merasa jika dia tidak becus menjaga Reverie dan dia ingin Reverie untuk selalu ada di dekatnya.
Memang perasaan ini tak wajar, namun bukan berarti Jevon tidak boleh memiliki perasaan sayang kan?
Yes, he's adore Reverie more than anything.
Sudah hampir 3 tahun Jevon memperhatikan Reverie, bahkan Reverie tidak pernah tau Jevon selalu ada di dekatnya. Hingga saat Jevon bisa 'bersama' Reverie dengan penuh perjuangannya selama ini.
Jevon juga sadar apa yang dia lakukan saat ini adalah perbuatan terkutuk dan membuat perpecahan diantara keluarganya sendiri. Tapi yang dia inginkan adalah mendapatkan perhatian dari kedua keluarga orang tuanya, dia juga ingin sekali mengenal bagaimana keluarganya.