Pagi ini satuan petugas dari SMA Gelora sudah berjejer rapi di sepanjang pintu masuk gerbang sekolah, dengan wajah yang dipasang garang membuat siapa saja enggan untuk berurusan. Tapi tidak dengan gadis cantik berambut pendek yang kerap di sapa Ara.
Mungkin hari ini sudah menjadi takdirnya terlibat urusan dengan salah satu dari mereka, satgas Gelora.
Ara, terlihat menarik napas dalam-dalam setelah berhasil sampai pintu gerbang sekolah karena berlari mengejar kesempatan untuk bisa masuk ke dalam sekolah sebelum upacara dimulai, sialnya dia terlambat.
"Plis, bukain, gue bahkan belom ada lima menit telat".
" Siapapun yang terlambat dihari Senin, dan pintu gerbang sudah ditutup harus menunggu diluar gerbang sampai upacara selesai" jawab seorang cowok bernametag Rian.
Ara melangkah mundur, percuma beradu debat dengan cowok yang memang dikenalnya akrab. Rian, akan berubah serius dan tidak terbantahkan ketika sedang melakukan tugasnya.
Cuaca yang panas karena matahari begitu terik, membuat Ara beberapa kali membasuh peluh pada pelipisnya. Ditempatnya berdiri, ada tiga orang siswa dan satu siswi yang juga ikut menemaninya berada diluar gerbang menunggu upacara yang entah kenapa terasa begitu lama.
🐻🐻🐻
Rian bersama dengan satu orang anggota satgas sedang berdiri di koridor mengawasi sepuluh siswa Gelora yang kedapatan tidak mematuhi peraturan, termasuk Ara disana. Menatap tiang bendera dengan satu tangan sikap hormat terasa melelahkan, ditambah waktu hukuman yang diberikan sampai pergantian jam yang tidak tau kapan bel akan berbunyi mengakhiri penderitaan itu.
"Ka, gue kira lo bakal ngebucin. Biarin si Ara bebas gitu aja. Lagian, baru kali ini tuh cewek telat," kata Rian menatap Dika dan Ara bergantian.
"Dia pantes dapat hukuman itu."
Dika, menatap sang kekasih dengan tatapan tidak bersahabat. Bahkan jika kebanyakan laki-laki akan melindungi sang pujaan disaat dalam kesulitan. Dia justru meminta pada Rian untuk menambah waktu hukuman hingga istirahat pertama selesai.
Meninggalkan tempat semula, Dika mengabaikan tatapan puppy eyes yang sengaja Ara tunjukan untuknya.
"Nyebelin," batin Ara menggerutu setelah usahanya gagal mendapat perhatian dari sang kekasih.
🐻🐻🐻
Hukuman yang dijalani Ara baru saja selesai, belum sempat gadis itu mengambil tas yang dia letakkan di pinggir lapangan, seseorang sudah terlebih dahulu menentengnya bahkan menarik Ara kasar entah akan dibawa kemana.
" Dika, sakiitt."
Ara menatap pergelangan tangannya yang sudah memerah karena cekalan sang kekasih.
Langkah Ara berhenti ketika Dika berhasil membawanya masuk pada ruangan yang dapat di akses oleh seorang Dika Maheswara ketua MPK yang disegani oleh hampir seluruh siswa Gelora.
Ara perlahan memundurkan langkahnya, ketika dia sadar. Dika sedang menatapnya nyalang bahkan perlahan mendekat pada gadis itu.
"Kamu nyakitin aku," Ara mengangkat pergelangan tangannya memberi tahu Dika hasil dari ulah tarikan kasarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random kategori (21+) paling panjang tiga chapter. ⛔AREA DEWASA 🔞⛔ [DILARANG PLAGIASI🚫] ⓒ2022, 12th August, Random Story by An.aja.