Juidy baru saja bangun dari pingsan nya, gara-gara lupa sarapan sebelum berangkat sekolah tadi pagi. Selain itu penyebab lainnya, karena dia terlambat bangun, alhasil juga terlambat kesekolah. Berakhir dihukum mengikuti upacara dengan menghadap kearah matahari langsung dan disinilah gadis itu berada, UKS SMA Bina Kusuma.
"Juuu!! Lo nggak mati?"
"Lo tanya atau mau nyumpahin gue supaya mati?" kesal Juidy memutar bola matanya. Melihat Jenny datang dengan heboh ditambah suara cemprengnya yang memekakkan telinga.
"Yaelah sensian banget."
"Btw, bodyguard lo mana?" lanjut Jenny bertanya, setelah celingukan mencari seseorang namun nihil.
"Siapa?"
"Siapa lagi, Malvin lah!"
"Nggak tau, belum ketemu," ucap Juidy menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.
Setelah di rasa tubuhnya memiliki tenaga yang cukup, Juidy ditemani Jenny disampingnya berjalan menuju kantin karena bel tanda istirahat baru saja berbunyi.
"Pantes aja bodyguard lo nggak muncul, lagi ngebucin ternyata. Yang sabar yaa Ju, selingkuhan emang bakal diinget pas lagi dibutuhin doang," ucap Jenny menyindir langsung teman satu kelas nya yang sialnya menjadi teman baiknya selama ini.
"Gue bukan selingkuhan, gue sama Malvin cuma..."
"Sahabat!! Lo selalu sembunyi dibalik kata itu, jujur sama gue. Lo suka kan sama Malvin?" tanya Jenny ketika mereka sedang mengantri sembari sesekali tatapan dua siswi itu melihat ke arah dimana meja Malvin dan kekasihnya sedang menikmati makanannya.
"Enggak," lirih Juidy melihat kembali kearah Malvin bertepatan dengan laki-laki itu yang entah sejak kapan menatapnya.
🐻🐻🐻
Juidy sedang membereskan buku-buku dan alat tulisnya yang lain. Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, guru pembelajaran untuk jam terakhir baru saja meninggalkan kelas. Jenny sudah duduk manis disampingnya menatap setiap pergerakan Juidy.
"Lo mau balik bareng apa gimana?"
Belum berniat menjawab, Juidy mengecheck ponselnya terlebih dahulu.
"Bareng lo, gapapa kan Jen?" Tanya Juidy dengan senyum mengembangnya membuat Jenny memutar bola matanya malas.
"Gue tawarin lo tumpangan, bukan karena Malvin yang suka seenaknya ngebuang lo. Gue gini karena gue peduli sama lo. Ju, kalau gue punya hak lebih buat ngelarang lo, udah dari dulu gue minta lo jauhin Malvin," kesal Jenny mengambil langkah pergi mendahului Juidy.
"Buruan, telat sedetik gue tinggal lo!"
Juidy tersenyum, Jenny memang seperti itu. Sekalipun dia tidak menyukai kedekatan nya dengan Malvin tapi Jenny selalu berada di sampingnya. Hal itulah yang membuat Juidy suka sosok teman seperti Jenny.
"Tungguin!" Juidy berlari kecil menyusul Jenny menuju parkiran.
Sebelum gadis itu masuk mobil milik Jenny, seseorang menahan tangannya. Membuat Juidy membalik badan melihat Malvin yang menatapnya datar.
"Malvin," Juidy menghentikan Malvin yang akan membawanya pergi. Laki-laki itu menatap Juidy tanpa berniat membuka suara, menunggu gadis itu untuk melanjutkan perkataannya.
"Aku balik sama Jenny," ucap Juidy, membuat Malvin mengangkat satu alisnya menatap Juidy semakin dalam.
"Ju! Ayoo!" teriak Jenny keluar mobil, meneriaki gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random kategori (21+) paling panjang tiga chapter. ⛔AREA DEWASA 🔞⛔ [DILARANG PLAGIASI🚫] ⓒ2022, 12th August, Random Story by An.aja.