Spicy and Sweet

8.6K 218 10
                                    

Zeane baru saja menyelesaikan kelas nya, berjalan sendirian menuju ruang BEM. Gadis itu tentu menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang tidak pernah gagal.

"Sorry, bisa tolong panggil Kalvi nggak?" pinta Zeane pada seorang perempuan yang kebetulan keluar dari ruangan itu.

"Kata Kalvi dia lagi sibuk, lo bisa kembali nanti," ucap perempuan tadi, membuat wajah Ze yang awalnya excited akan bertemu sang pujaan hati mendadak berubah pias.

"Ouh, ah oke. Thanks yaa," ucap Zeane segera berlalu dari tempatnya.

Zeane benar-benar tidak paham, sesibuk apa kekasihnya itu sampai sekedar menemuinya untuk bilang jika sedang sibuk saja tidak bisa.

"What's wrong with this pretty face?" Seseorang merangkul Zeane membuat gadis itu mendongak.

"Lepasin tangan lo!" Zeane mendorong lengan Drastin yang merangkul nya.

"Gara-gara Kalvi hmm?"

"Bukan urusan lo!" Zeane terkejut saat tangannya tiba-tiba ditarik oleh Drastin.

"Drastin lepas gak!"

"Gak."

🐻🐻🐻

Disinilah Zeane berada sekarang, melihat pesona seorang laki-laki yang berhasil memikat para kaum hawa saat berada diatas panggung dengan stik drum dikedua tangannya.

Drastin, merupakan salah satu personel Boy's band. Grup yang terbentuk sejak masih di sekolah menengah. Tak heran jika penggemar dari band tersebut sangat banyak. Terlebih semua personelnya memiliki wajah rupawan membuat siapa saja yang melihat mereka tidak akan bosan.

Berada diruang musik membuat Zeane merasa nyaman dibandingkan berada satu ruangan dengan kekasihnya si ketua BEM. Tidak ingin mengelak, sejujurnya Kalvi juga sering meluangkan waktu untuknya, hanya saja selalu berakhir dengan Zeane yang bermain ponsel menscroll sosial media menghindari rasa bosan. Jangan salahkan gadis itu, Zeane tentu memiliki alasan, tak lain karena Kalvi selalu membawa berkas-berkas sialan yang mengacaukan kencannya.

Zeane juga ingin di sayang, sebagai perempuan dia juga ingin dimanja oleh kekasihnya.

"Gimana?" tanya Drastin menghampiri Zeane setelah selesai latihan.

"B aja."

"Oh iya?" Drastin mengukung Zeane dengan kedua tangannya.

"Drastin," Zeane mendorong pelan dada laki-laki itu.

"Dras, kita cabut dulu ada kelas," pamit Reon dan Teo membuat Drastin menoleh.

"Yoi."

"Lo mau kemana su?" Drastin bertanya pada Gaikal yang juga siap untuk pergi, dari mereka berempat cuma Gaikal yang satu jurusan dengan Drastin.

"Ngapel lah, emang lo cewek orang dibawa," ejek Gaikal.

"Tai lo!"

"Eh, mau kemana?" bingung Drastin saat Ze juga ikut beranjak.

"Ya terus mau ngapain disini?"

"Cuddle," cengir Drastin mendapat tabokan dari Zeane.

🐻🐻🐻

"Masih marah?" Kalvi memeluk kekasihnya yang sedari tadi mengabaikan kehadiran nya. Zeane bahkan tidak mengeluarkan satu katapun saat tiba-tiba Kalvi datang ke apartemennya.

"Sayang, maaf, oke?"

"Aku benar-benar lagi riweh banget tadi," lanjut Kalvi memeluk Zeane erat, menelungkupkan wajahnya pada ceruk leher gadisnya.

Random Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang