Andrea terbangun dari tidurnya, dengan mata setengah mengantuk dia mencoba untuk duduk namun sesuatu menahan tubuhnya. Tangan kekar yang sepanjang malam tidak pernah mengizinkan Andrea untuk lepas dari pelukannya.
"Mau kemana?"
"Pulang, gue seharusnya pergi sebelum lo bangun."
Karel terduduk, menatap setiap pergerakan Andrea yang mulai mengancingkan satu persatu bajunya. Mengabaikan Karel membuat laki-laki itu menarik tangan Andrea hingga kembali duduk dipinggir ranjang tepat didepan Karel.
"Siapa yang ngizinin lo pulang?"
"Lepas gak!!" Andrea memukul Karel yang kini sudah memeluknya erat dengan tubuh setengah telanjang.
"Bisa diem bentar gak, gue masih butuh lo disini."
"Lo kayak gini kalau pas butuh doang," cibir Andrea membuat Karel yang bersandar pada bahu gadis itu tersenyum.
"Lo nya yang selalu nolak saat gue deketin di sekolah."
"Aaaahhh, Reeellll," desah Andrea saat laki-laki itu kembali membuat tanda di lehernya. Menarik turun kemeja Andrea yang belum terkancing sempurna. Tangan Karel melepas satu persatu kancing itu memperlihatkan dua gundukan favoritnya.
"Sssstttoopppp!" ucap Andrea mendapat perlakuan Karel yang mulai meremas remas payudaranya. Membalik badan Andrea segera melumatnya rakus dengan sesekali menghisapnya kuat membuat Andrea melenguh panjang.
Karel tersenyum, menatap Andrea yang kini juga menatapnya sembari mengatur nafas. Berhadapan dengan buaya seperti Karel kerap kali membuat Andrea lupa akan semua hal.
"Sakit Re!" eluh Karel mendapat tabokan pada lengannya.
"Makanya, bisa nggak mesumnya dikurangi. Gue mau pulang!!"
"Iyaa, gue anter. Ga ada penolakan."
🐻🐻🐻
Pembelajaran masih berlangsung, namun beberapa siswa laki-laki dikelas Andrea tiba-tiba berhamburan keluar kelas tanpa diketahui sebabnya. Untung saat itu guru matematika yang biasanya datang tepat waktu mendadak tidak bisa hadir karena ada keperluan penting.
"Ada apa?" tanya Andrea pada Jasmine yang duduk dibelakangnya.
"Biasa, tawuran. Bentar lagi juga pada panas-panas an di depan tiang bendera setelah lari keliling lapangan," jelas Jasmine yang selalu update apapun berita disekolahnya.
Mengambil ponselnya yang ada di bawah meja, Andrea segera mencari kontak Karel dan menelepon nya sampai panggilan ke tiga tidak kunjung ada jawaban.
"Lo ikut tawuran, lagi?" ketik Andrea pada kolom chat.
"Santai aja kali, Re. Cowok gue ada sama Karel."
"Dimana?" tanya Andrea.
"Tawuran," cengir Jasmine membuat Andrea mendengus.
Menuruni tangga menuju lantai satu, Andrea bersama dengan Jasmine akan mengisi perut mereka di kantin bawah. Melewati lapangan utama, netra gadis itu melihat laki-laki yang dicarinya sejak tadi. Berdiri pada barisan depan bersama siswa lainnya yang ikut tawuran.
"Tuh, kan bener. Ujung-ujungnya pasti hormat bendera doang, mana kapok kalau begitu," oceh Jasmine.
"Reee, tungguin gue," Jasmine berlari menyusul Andrea yang jalan begitu saja.
Di lapangan, Karel bersama Romeo saling tatap. Sudah paham akan situasi yang lebih berat dari sekedar dihukum begini. Dua wanita pujaan hati mereka pasti akan merajuk dan perlu usaha ekstra untuk membuat mereka luluh, kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random kategori (21+) paling panjang tiga chapter. ⛔AREA DEWASA 🔞⛔ [DILARANG PLAGIASI🚫] ⓒ2022, 12th August, Random Story by An.aja.