Queen

9.6K 206 27
                                    

Seorang gadis dengan rambut kepang dua, sedang duduk dipinggir trotoar yang tidak jauh dari sekolahnya berada. Memilih berjalan keluar setelah satu jam lamanya menunggu jemputan yang tidak kunjung datang.

Menumpukan dagunya pada kedua lututnya, gadis itu sibuk memainkan daun yang jatuh pada aspal jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menumpukan dagunya pada kedua lututnya, gadis itu sibuk memainkan daun yang jatuh pada aspal jalan. Menghembuskan napas panjang berulang kali, dia lelah sekaligus tidak sedang dalam kondisi mood yang baik.

"Cil," panggil seorang laki-laki berhenti di hadapannya dengan motor sport warna hitam yang masih dia tumpangi.

Tanpa berniat menjawab, gadis itu bangun dari duduknya lalu membersihkan rok bagian belakang dengan kedua tangan karena duduk di trotoar. Tanpa mengeluarkan kata, gadis itu meraih helm yang dibawa oleh laki-laki didepannya.

"Lo marah ya, cil?"

"Nama gue Una, bukan bocil!!" jawab jutek gadis itu setelah berhasil naik keatas motor atas bantuan lengan laki-laki itu.

"Sauna?"

"Kauna, Agasss, K.A.U.N.A. KAUNA!!"

"Iyaa iyaaaa, Sauna," goda laki-laki bernama Ragas namun Kauna lebih nyaman memanggilnya dengan Agas.

Tidak terima dengan namanya yang selalu diubah oleh laki-laki itu, Kauna memukul punggung Ragas beberapa kali, sampai tangannya diarahkan untuk memeluk tubuh Ragas.

"Jangan dilepas, gue mau ngebut."

🐻🐻🐻

"Kenapa mukanya cemberut gitu?" tanya Mila, bunda dari Kauna. Melihat anaknya pulang dengan keadaan wajah seperti jeruk nipis yang baru diperas, masam.

"Tau tuh," jawab Kauna dengan mata menatap Ragas sebal.

"Lah," bingung Mila.

"Ragas telat jemput, bun. Udah gitu, anak bunda ini duduk di pinggiran jalan udah kayak anak ilang mainin daun," jelas Ragas sesekali menatap Kauna dengan senyuman meskipun dibalas pelototan oleh gadis itu.

"Harusnya Rei yang jemput, tapi malah nggak tanggung jawab biarin Una sendirian. Mana tadi ada ibu-ibu yang mau nganter Una pulang," ucap Kauna dengan mulut cemberutnya.

"Bagus dong. Ada yang anter kamu pulang."

"Masalahnya ibu-ibu itu ngira Una anak SD bundaaaaa, iiisshhhh," kesal Kauna membuat dua orang yang sedang bersamanya gemas.

"Yaudah, sana mandi, ganti baju. Terus turun, makan."

"Iyaa, eh satu lagi bun," Kauna berhenti saat akan melangkah pergi. Membalik badan menatap sang bunda lalu beralih pada Ragas.

"Jangan biarin diaaaa," tunjuk Kauna pada Ragas yang berdiri ditempatnya.

"Sama kembarannyaaaa, buat ketemu Una.

"Kenapa nggak bilang sendiri, ini juga Ragas masih disini, Unaa."

"Ih pokoknya bunda yang bilang. Una nggak mau ngomong apalagi ketemu sama dua orang yang wajahnya mirip itu. Bunda jangan sampai lupa bilang ke merekaaaa," teriak Kauna lalu melangkah pergi menaiki tangga meninggalkan Mila dan Ragas yang geleng kepala karena gadis yang memiliki kepribadian menggemaskan itu.

Random Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang