Kauna baru saja menyelesaikan pemotretannya, berjalan dengan tergesa memasuki mobil yang sudah ada sang manager di dalamnya. Gadis itu lelah, dia ingin tidur tapi sayang hal tersebut hanya menjadi angan-angannya saja.
Bayi besarnya terus menelpon sejak satu jam yang lalu, juga menelpon Ira selaku managernya untuk segera membawa Kauna ke apartemen yang dihuni satu laki-laki dengan usia mungkin 24 tahun tepat sejak satu bulan lalu, terpaut dua tahun dari usia Kauna. Sialnya, Bayi besar itu harus di titipkan padanya yang selalu bermusuhan dengan Leo, anak dari sahabat papanya.
"Lo udah kayak emaknya tau gak, Na," tawa Ira diakhir perkataannya mengejek Kauna, selain menjadi model yang harus dia urus. Keduanya sudah berteman sejak masa kuliah. Membuat mereka cukup dekat untuk mengetahui hal-hal kecil pada kehidupan masing-masing.
"Tau deh, capek gue juga."
"Lo nggak ngerasa aneh, gitu?"
"Apanya?"
"Iya, aneh aja. Leo selalu menomor satukan lo dalam situasi dan kondisi apapun. Bahkan kalau gue jadi orang luar, pacar lo tuh ya si Leo ketimbang Sami," Ira menoleh sekilas pada Kauna yang terdiam.
"Ngaco, Leo tuh udah kayak adek buat gue," jawab Kauna dengan tangan sibuk membalas chat secara bergabtian untuk dua orang sekaligus, siapa lagi kalau bukan Leo dan Sami.
"Lo yakin?"
"Hmm"
Ira mengedikkan bahu, sudah terlalu sering juga dia membahas hal itu pada Kauna. Nyatanya, gadis itu sepeti nya tidak terlalu peka dengan keadaan sekitar.
"Thank, ya Ra," Kauna melambai setelah turun dari mobil Ira yang mulak meninggalkan lobby apartemen.
Saat ini Kauna sudah berada di dalam apartemen Leo, tampak sepi tanpa penghuni membuat Kauna berjalan menuju kamar laki-laki itu setelah meletakkan tasnya di sofa.
Disana, diatas ranjang yang cukup luas untuk ditiduri satu orang laki-laki dewasa, ah ralat, Leo termasuk bayi besar mengingat sekalipun tubuhnya menunjukan seperti pria dewasa pada umumnya, nyatanya perilaku Leo seperti balita umur tiga tahun jika bersama Kauna, ingat! Jika bersama Kauna saja.
Leo yang sedang asyik bermain dengan posisi tengkutap tidak menyadari keberadaan Kauna. Mengambil ponsel laki-laki itu, Kauna berdiri bersedekap dada menatap Leo tajam.
"Sepertinya tuan muda Leo sudah sembuh dari demam, ngapain ngerengek minta gue buat cepat balik?"
Leo duduk, menatap Kauna yang berdiri tepat didepannya.
"Gue laper."
Kauna menggeram, bahkan tanganya meremas kuat ponsel Leo dalam genggamannya.
"Lo bisa pesan makanan online, Leo. Gue yakin didompet lo ada uang sekalipun cuma lima puluh ribu. Nggak mungkin pemilik Bryton Company nggak punya uang."
Leo berdiri, tepat didepan Kauna. Ditambah jarak yang begitu dekat membuat keduanya bisa merasakan harum parfum dari masing-masing.
Saling pandang untuk beberapa saat, Leo memajukan kepalanya tepat di samping telinga Kauna.
"Gue mau makan masakan lo, Una."
"Una Unaaa!! Gue lebih tua dari lo ya!" bukan sekali dua kali Leo memanggil Kauna tanpa embel-embel kak, mbak, atau sebutan lain untuk orang yang usianya lebih tua. Bagi Leo, Kauna adalah miliknya, prioritas nya dan hanya Leo yang tahu siapa Kauna untuk hidupnya.
🐻🐻🐻
Mengganti pakaian nya dengan baju rumahan, Kauna sedang berkutat dengan peralatan dapur. Membuat masakan simple yang tidak memerlukan usaha berlebih, Kauna memilih memasak sop dengan lauk ayam goreng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomansaCerita random kategori (21+) paling panjang tiga chapter. ⛔AREA DEWASA 🔞⛔ [DILARANG PLAGIASI🚫] ⓒ2022, 12th August, Random Story by An.aja.